All posts tagged: Melati Suryodarmo

Rumah Bagi yang Ingin Melampaui Perbatasan

Lima belas tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2005, seperti seorang yang kehilangan jejak, saya, sebagai seorang yang telah lama meninggalkan tanah airnya merasa seperti turis asing yang mencari tempat-tempat istimewa di Yogyakarta. Seperti mencari deJavu yang tidak pernah jelas kapan dan di mana kenangan itu bisa dikejar, saya ingin menemukan jejak kenangan yang tidak pernah terlupakan. Lalu saya menelusuri jalan-jalan di kota itu, bertanya kepada orang-orang yang saya temui, serta mencari nama-nama dan alamat sebuah galeri yang saya pernah kunjungi pada awal tahun 1993, Galeri Cemeti.

Membingkai Ingatan, Lipatan Waktu, dan Praktik yang Menubuh sebagai Arsip

Dari sudut pandang internal tim Cemeti, sebARSIP yang diinisiasi oleh Manshur Zikri ( Kurator-Manajer Artistik Cemeti) bekerja sebagai provokasi bagi tiap-tiap individu tim Cemeti untuk membentuk kebiasaan kritis dalam mempelajari sejarah ruang yang kami kelola beserta konteks sosial politiknya melalui arsip. Hal ini sejalan dengan semangat kami untuk menjadikan Cemeti bukan sekedar tempat kerja tetapi ruang tumbuh bersama. Di dalam dinamika kerja Cemeti yang tak tampak dari luar, tantangan utama adalah bagaimana individu-individu yang menjadi organ tubuh organisasi ini tidak sekedar berfungsi mekanik layaknya mesin manajerial kesenian. Namun, masing-masing dari kami harus sepenuhnya menyadari apa yang tengah kami kerjakan baik ditingkat praksis maupun konseptual, memahami di wilayah wacana macam apa kerja perngorganisasian ini beroperasi, dan tujuan apa yang tengah kita perjuangkan bersama. Dengan membongkar dan membaca kembali arsip kegiatan Cemeti, kami dapat menapaki pemahaman atas pergulatan masa lampau; belajar dari kesuksesan, tantangan, kegagalan; serta mengelaborasi pengetahuan dari arsip tersebut untuk memperkuat strategi praktik kerja kuratorial dan tata kelola saat ini dan di masa depan.

Jejak-Jejak Pertama Gagasan Estafet Mustahil

Pengiriman pertama telah menciptakan sejumlah percakapan kecil antara tim aristik Cemeti dan beberapa kontributor pertama. Umumnya, percakapan itu perihal kabar bahwa buku telah diteruskan ke kontributor kedua, ataupun soal kabar bahwa si kontributor pertama masih dalam proses berpikir soal “ide mustahil” apa yang akan mereka tuangkan ke dalam buku.

Domestic Stuff

Domestic Stuff adalah sebuah proyek mengenai wilayah domestik, dan persoalan-persoalan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Apakah konsep yang hakiki mengenai hal-hal domestik dan bagaimana seluruh lingkup kemampuan domestik, yang tak dapat kita hindari harus dilakukan setiap hari, mempengaruhi proses berkarya kita?