All posts tagged: Manshur Zikri

Rapat Perdana Gymnastik Emporium

Pertemuan yang dimulai sejak buka puasa itu membahas latar belakang, gagasan, dan tujuan proyek yang akan dilakukan oleh Gymnastik Emporium untuk Jalar Rimpang, subprogram dari Rimpang Nusantara, dalam rangka acara Kumpar Rimpang. Secara garis besar, ide proyek yang direncanakan oleh Gymnastik Emporium adalah melanjutkan penelitian artistik mereka tentang senam, tetapi kali ini akan fokus pada wacana tentang senam kreatif dan melibatkan para instruktur atau ahli senam profesional.

Diskusi Publik Pameran Tunggal Gegerboyo: “Gapura Buwana”

Di tengah-tengah perkembangan media digital yang pesat, bagaimana kita memaknai kedudukan gambar, terutama di dalam ranah seni rupa? Apakah yang bisa memperkaya pemahaman kita terhadap seni rupa ketika menelaah hubungan tarik-menarik antara produksi dan distribusi gambar berbasis digital dan nondigital itu? Dua pertanyaan di atas adalah picuan untuk mengelaborasi diskusi mengenai praktik kekaryaan Gegerboyo.

Gazing into Gapura Buwana: An Artistic Reflection on Gegerboyo’s Formal Experiment

The “non-systemic” drawing workflow that has been implemented by Gegerboyo is, in fact, an attempt to go beyond the boundaries of the consecutive system. As we can see in this exhibition, titled Gapura Buwana, the visual tsunami on Gegerboyo’s walls is fragmental instead of sequential—the fragments of the images interrupt one another, resulting in a visual solidity.

Memandang ke dalam Gapura Buwana

Prinsip menggambar secara “non-sistem” yang selama ini telah diterapkan oleh Gegerboyo, pada nyatanya, merupakan upaya untuk melampaui batas sistem konsekutif. Sebagaimana yang dapat kita lihat di pameran yang berjudul Gapura Buwana ini, alih-alih sekuensial, tsunami visual pada dinding-dinding Gegerboyo bersifat fragmental—soliditas visualnya justru terjadi karena fragmen-fragmen gambar saling menginterupsi satu sama lain.

Mediated Resource Migration; Constructed Cultural Biotope

The issue that forms the basis of the artistic practices of Elia Nurvista and Youngho Lee, through which they attempt to draw connecting threads in this exhibition, is an enthusiasm for representing the phenomena of global migration of resources. They have investigated a number of these sources as historical issues, while others have been collected from contemporary encounters.

Migrasi Sumber Daya Termediasi; Biotope Budaya Terkonstruksi

Hal yang melandasi hubungan artistik antara Elia Nurvista dan Youngho Lee, yang coba ditarik benang merahnya dalam pameran ini, adalah antusiasme dari praktik mereka yang berusaha merepresentasikan gejala dari migrasi global sumber daya-sumber daya. Beberapa di antara sumber-sumber tersebut telah diteliti sebagai hal-hal kesejarahan, sedangkan yang lainnya cukup sering dipungut sebagai temuan-temuan kontemporer.

Diskusi Publik Toko Buku Liong

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat mengadakan serangkaian diskusi daring terkait Empat Jilid proyek seni Toko Buku Liong (tokobukuliong.com), yang akan berlangsung melalui pertemuan ZOOM dari tanggal 26 hingga 29 Agustus 2020. Diskusi ini akan melibatkan sejumlah peneliti dan penulis dengan tujuan untuk memperluas perspektif kritis seputar proyek, dengan topik mulai dari metode penelitian terkait etnis minoritas di Indonesia, pencarian identitas pascakemerdekaan melalui produksi komik, dan rasialisasi diaspora Asia di Brazil dan Amerika Selatan.