All posts tagged: Julian Abraham

Ngaji Bunyi – “Does Sound Matter?” #3

Dalam acara ini, yang juga menandai hari terakhir pameran, peneliti dan penulis M. Yaser Arafat akan membagikan penelitian berkelanjutannya tentang pengaruh bahasa dan budaya Arab pada masyarakat kontemporer Indonesia, membahas tentang gelombang suara Arab baru-baru ini dan efeknya dalam kehidupan kita sehari-hari. Sementara itu, aktivis media Pitra Hutomo dan Abdus Somad akan mengelaborasi subtitle dari Ngaji Bunyi, “Do Sound Matter?” ke ranah politik polifonik, mengatasi hubungan rumit antara suara, suara, kekuasaan dan perlawanan. Sesi diskusi tersebut dimoderatori oleh peneliti dan penulis Irfan R. Darajat.

Ngaji Bunyi – “Does Sound Matter?” #3

In this event, which also marks the final day of the exhibition, researcher M. Yaser Arafat will share his ongoing research into the influence of Arabic language and culture on Indonesian contemporary society, discussing on the recent wave of Arabic sound and its affect on our everyday lives. Meanwhile, media activists Pitra Hutomo and Abdus Somad will take Ngaji Bunyi’s subtitle ‘Does Sound Matter?’ into the polyphonic political realm, addressing the complex relation between sound, voice, power and resistance. The study session will be moderated by researcher and writer Irfan R. Darajat.

Ngaji Bunyi – “Does Sound Matter?” #2

Acara ini edisi kedua dari Ngaji Bunyi–Does Sound Matter?, bagian dari tiga sesi rangkaian kajian yang memfokuskan pada bunyi dan diinisiasi oleh seniman Julian Abraham “Togar” dalam konteks pameran tunggalnya yang berjudul ~IIINNNGGG~ di Cemeti. Ngaji Bunyi-Does Sound Matter #1 yang pertama dilakukan oleh Togar telah berlangsung pada tanggal 2 Desember 2018 di Masjid Jendral Sudirman. Dokumentasi acara ini dapat dilihat di instalasi video yang ditampilkan di Cemeti.

Ngaji Bunyi – “Does Sound Matter?” #2

Please join us on Monday at 15.00 hrs at Cemeti Institute for the second edition of Ngaji Bunyi–Does Sound Matter?, a series of three study sessions focussing on sound, initiated by artist Julian Abraham “Togar” in the context of his solo exhibition ~IIINNNGGG~ at Cemeti. The first Ngaji Bunyi-Does Sound Matter by Togar took place on 2 December 2018 at Masjid Jendral Sudirman, and can now be viewed in a video installation at Cemeti.

~IIINNNGGG~

Togar mengeksplorasi bunyi sebagai lensa yang digunakan untuk mengkritik sistem sosial dan politik yang dominan, memahami segudang kuasa yang menempati ruang publik, bagaimana kita dapat berbicara kepada (badan) kuasa, dan bagaimana kita mungkin menentang intoleransi saat ini dengan memahami kekuatan bunyi, baik sebagai medium maupun sebagai isu.

Ngaji Bunyi: “Does Sound Matter?”

Ngaji Bunyi – “Does Sound Matter?” is a study session by artist Julian Abraham ‘Togar’ in collaboration with Ketakmiran Masjid Jendral Sudirman and Uya Cipriano, which takes place at the Masjid Jendral Sudirman mosque. The main theme of this lecture, ‘Does sound matter?’, refers both to the immateriality of sound (in physics), to sound as material (in art) and its political implications in daily life.