All posts tagged: Enka Komariah

Death In Life, Life In Death: The Body and Death among Javanese People

Several questions that arose during the undergone process, included ‘how do people interpret death today?’ Mainly how the pandemic had fractured the customs and traditions which communities live by. More specifically, we also contemplated whether changes in death rites have changed the way people view death. What do people believe in regards to death? How do people view bodies and corpses? How do people view the changes that occurred with death rites during the pandemic? Oblo and Enka’s collaboration attempts to present death through the fragments captured by the camera and recalled memories derived from their traumatic and magical experiences.This paper presents a description and analysis of the processes in producing the work entitled “Mati Sajroning Urip, Urip Sajroning Pati” (Death in Life, Life in Death). The first part highlights the body in context to the phenomenon of death. The medical perspective regarding the body shows a different position from the cultural perspective. The medical body is a biological body that can naturally grow and decay. The cultural body is a glorified body because it is formed from rudiments of society’s cosmology. The second part describes death rites and its alterations in society. In this case, we explicate mortuary rituals among Javanese people that is very innate in our daily life.

Mati Sajroning Urip, Urip Sajroning Pati: Makna Tubuh dan Kematian di Kalangan Orang Jawa

Tulisan ini menyajikan deskripsi dan analisa dari proses produksi karya yang diberi judul “Mati Sajroning Urip, Urip Sajroning Pati.” Bagian pertama, kami menyoroti soal tubuh dari fenomena kematian. Pandangan medis memperlihatkan kedudukannya yang berbeda dengan pandangan budaya tentang tubuh. Tubuh medis adalah tubuh biologis yang secara alamiah bisa tumbuh dan membusuk. Tubuh kultural adalah tubuh yang dimuliakan karena terbentuk dari unsur-unsur kosmologi masyarakat. Bagian kedua, kami mendeskripsikan ritus kematian dan perubahannya di masyarakat. Dalam hal ini, kami menyajikan ritual kematian di kalangan orang Jawa yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kami.

Situs Metaforis 02: “TUBUH”

Tubuh tidaklah abadi. Fase hidup kita adalah kemegahan yang puitis, dan kita dapat dengan tulus mengakui bahwa kematian tubuh adalah arti terpenting dari kesempurnaannya, bagian dari proses alamiahnya. Kematian bukan hanya tentang perampasan kehidupan; ia adalah pertanyaan tertinggi tentang apa artinya hidup. Memikirkan sifat kematian berarti memikirkan bagaimana hal itu mempengaruhi kelangsungan organisme dan manusia. Bangkai dan mayat tampaknya menjadi urutan terakhir dari penilaian atas nilai-nilai tubuh. Tubuh yang hidup mendorong hubungan sosial, tetapi tubuh yang mati atau sekarat dapat menaksir dan mengingatkan makna dari masa lalu sosial kita, memperingatkan masa kini sosial kita, menentukan masa depan sosial kita, dan menjaga ingatan sosial kita.