Bagian dari proyek “Ruang Etsa dan Sepak Bola” (atau “Art and Football for Peace”). Kompetisi Perkutut Cup diadakan di Lapangan Sepak Bola Krapyak, Yogyakarta, tanggal 17 – 24 September 2000.
Partisipan kompetisi Perkutut Cup ini, selain para pemuda warga setempat, adalah juga para seniman. Pada foto di atas, tampak Mella Jaarsma menjadi penjaga gawang salah satu tim yang sedang bertanding.
“Pertandingan juga tidak hanya dimeriahkan oleh pemain pria saja, tapi ada juga tim sepak bola perempuan yang turut andil memeriahkan turnamen ini. Adapun hadiah yang ditawarkan oleh “Perkutut Cup” adalah seekor burung perkutut untuk juara pertama, sepeda kumbang untuk juara kedua, dan lima ekor ayam broiler untuk juara ketiga.”
Dimaz Maulana (9 Mei 2020), “Menilik Proyek Seni
“Ruang Etsa dan Sepak Bola”, http://www.cemeti.art/
“…dengan goresan pada 16 buah karya gambar hitam-putih di atas bahan bekas anyaman bambu yang melukiskan proses perjalanan hidup dan teks-teks puisi. Beberapa gambar etsa tersebut dimasukkan ke dalam bak air. Gambar etsa itu juga berbaur dengan kaki para kapten kesebelasan yang dibasuh air dan disucikan oleh Tisna Sanjaya ketika pembukaan pameran.”
Dimaz Maulana (9 Mei 2020), “Menilik Proyek Seni
“Ruang Etsa dan Sepak Bola”, http://www.cemeti.art/
Nindityo Adipurnomo menyampaikan sepatah-dua patah kata pada penyelenggaraan Perkutut Cup, bagian dari proyek “Art and Football for Peace”, di lapangan Sepak Bola Krapyak, Yogyakarta, 17 – 24 September 2000.
Karya grafis hitam-putih di atas bambu.
CEMETI 