All posts filed under: “Pengantar Proyek”

Mengingat 25 Tahun Reformasi

Pameran ini bukan (sekadar) tentang reformasi. Juga tidak dalam rangka menguatkan glorifikasi, apalagi pada titik ketika kehidupan kita sekarang masih terus bergelut memperjuangkan demokrasi. Pameran ini bisa jadi lebih diinisiasi untuk menjadi ruang yang mempertemukan beragam ingatan tentang sebuah masa yang telah mengubah banyak hal dalam kehidupan individu maupun kita sebagai warga sebuah bangsa. Kami ingin membicarakan penanda dalam titi mangsa ini bersama para seniman dari beragam latar belakang dan berlainan generasi. Bagaimana sebuah peristiwa dalam sejarah dapat melahirkan tafsir yang berbeda, dikenang dengan cara yang tak sama, dan membangun percakapan yang bisa membawa kita ke segala arah?

MENJELAJAHI KELOMPOK TANI JOGJA X FUKUDA

Di dalam pameran ini, Anang dengan platformnya PARI menggagas proyek berjudul MENJELAJAHI KELOMPOK TANI JOGJA X FUKUDA untuk memperkenalkan sumber pangan dan praktik pertanian antara Kota Yogyakarta, Indonesia, dan Fukuda di kota Shozu-gun, Shodoshima-cho di provinsi Kagawa, Jepang. Perkenalan ini akan menggunakan metode yang diproses melalui pendekatan artistik, seperti praktik desain, fotografi, video, dan peristiwa. Berbagai media tersebut berfungsi untuk mempromosikan sekaligus mendiskusikan seluruh proses interaksi antara kedua kelompok masyarakat tersebut.

Teater Bunyi

Berangkat dari perenungan tentang pengalaman keruangan yang berlapis, Remzky F. Nikijuluw menyusun proyek seni “Teater Bunyi” dalam rangka menyusuri kilas balik memori tubuh di dalam ruang, merespon ruang gerak manusia yang paling intim, yakni rumah, dan mencungkil isi kepala dari mabuknya kesadaran. Proyek ini berkolaborasi dengan Ayu Permata Sari, Chalvin Papilaya, Dana Gembrot, dan Syahidin Ali Pamungkas.

Food Study: Mini Lab & Forum

Daftar Isi Pengantar | Riset | Presentasi Publik | Esai | Dokumentasi Food Study Mini Lab & Forum Inisiator: Ferial AfiffKolaborator: LabPangan, Warpopski, dan Bumi BagjaLokasi Riset: Kabupaten SukabumiLokasi Presentasi: Gelanggang Olah Rasa (GOR), Kabupaten Bandung Latar Belakang Saat gelombang pandemi Covid-19 kedua di tahun 2021, Ferial mulai terlibat aktif di LabPangan yang mengadakan program bagi-bagi makan gratis bagi pasien isoman. Total makanan yang dibagi gratis sampai ratusan porsi. Kala itu, banyak kelompok yang melakukan hal serupa. Namun, ada yang berbeda dengan kegiatan LabPangan. Inisiatif ini membagikan “makanan cantik” ke teman-teman yang aktif di dunia kreatif. Eksplorasi masakan cantik tinggi gizi dipelajari oleh inisiator proyek ini dari internet, baik makanan lokal nusantara maupun makanan dari belahan dunia lainnya. Akan tetapi, LabPangan melakukan riset pengembangan isi menu makanan dengan menelusuri banyak pasar di kota dan kabupaten Bandung, guna mendapatkan material makanan yang khas atau sesuai dengan menu yang diinginkan masyarakat. Kegiatan LabPangan sendiri sudah berlangsung sejak akhir 2020, diinisiasi oleh seniman gemar memasak bernama Fajar Abadi dan HarisMo. Fajar memang kerap mengundang teman-teman untuk menyantap hidangan …

Perayaan 100 Tahun Joseph Beuys

English | Indonesia Pengantar | Rangkaian Kegiatan | Dokumentasi 100 TAHUN JOSEPH BEUYS Aktivis. Pendidik. Pelopor. Ahli teori seni. Politikus. Joseph Beuys. *Teks diambil dari situs web Goethe-Institut Indonesien dengan sedikit perubahan di bagian akhir. Praktik, karya, dan aktivisme Joseph Beuys (1921-1986) memantik banyak perdebatan di berbagai bidang, seperti humanisme, filsafat sosial, antropologi, serta berpengaruh besar pada wacana seni kontemporer internasional abad ke-20. Fokus utama Beuys adalah memperluas definisi dan batas-batas seni. Pernyataannya “semua orang adalah seniman (Jeder Mensch ist ein Künstler)” mengacu pada keyakinannya akan kreativitas manusia yang universal dan kekuatan seni untuk membawa perubahan revolusioner. Sebagai salah satu profesor di Akademi Seni Düsseldorf (Kunstakademie Düsseldorf), sosoknya sampai hari ini juga masih mengingatkan banyak orang pada perdebatan mengenai dinamika antara formalitas pendidikan seni dan hasil sistem pendidikan itu bagi masyarakat. Memperingati perayaan 100 tahun Beuys yang jatuh pada tahun ini, Goethe-Institut Indonesien bersama para kolaborator antara lain Asep Topan, Erik Pauhrizi, Iwan Wijono, dan Tisna Sanjaya, menghadirkan serangkaian kegiatan di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Gagasan dan semangat Beuys akan kembali diangkat dan digali relevansinya …