Trip 0.2.1. dan Trip 0.2.2.: Kursus Kilat Spekulasi
Dalam Kursus Kilat Spekulasi, Natasha Tontey dan Syafiatudina ingin mencoba menggunakan spekulasi sebagai cara untuk menciptakan imajinasi kolektif.
Dalam Kursus Kilat Spekulasi, Natasha Tontey dan Syafiatudina ingin mencoba menggunakan spekulasi sebagai cara untuk menciptakan imajinasi kolektif.
ALMANAK sebuah proyek yang diinisiasi oleh seniman Natasha Tontey bekerja sama dengan kurator Syafiatudina, di Cemeti-Institut untuk Seni dan Masyarakat. ALMANAK terdiri dari dua bagian: sebuah pameran yang menampilkan karya baru Natasha Tontey (5-30 Juni 2018) dan serangkaian acara publik berjudul “Trip”, di mana Natasha Tontey dan kurator Syafiatudina menanggapi kekhawatiran, pertanyaan dan imajinasi utama terhadap proyek ini, yang bersifat ganda dan terfragmentasi.
MASS berusaha mengeksplor ide-ide mengenai fandom di tengah maraknya tren mengenai “survivalism” dalam produksi kultural dan industri hiburan di Barat.
MASS adalah proyek yang diinisiasi oleh kolektif Auto Italia Southeast yang berasal dari Inggris. Proyek ini dikerjakan dalam program residensi penelitian selama satu bulan di Cemeti berkolaborasi dengan British Council Indonesia. Pameran ini merupakan karya baru oleh Auto Italia yang menampilkan sebuah hasil kolaborasi berbentuk fanzine yang akan diterbitkan pada akhir tahun ini.
In a Hard Place Apply Soft Pressure/s adalah proyek yang dikembangkan oleh soft/WALL/studs (s/W/s), campuran antara studio, pustaka, dan ruang proyek yang berada di Geylang, Singapura.
Dana Umum & Kesempatan adalah sebuah proyek oleh Wok The Rock, dengan perancangan ruang oleh kolektif arsitek, Vidheshiiya. Selama proyek ini berlangsung, ruang Cemeti Institut akan diubah menjadi pusat informasi, ruang kerja dan pameran di mana pengunjung dapat mengakses pengumuman lamaran residensi seni, hibah/dana dan peluang-peluang lain untuk seniman.
Dalam pertunjukan Membayang, kolektif interdisipliner Studio Batu “sarkan Cemeti”, khususnya peran pendiri sekaligus pasangan Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma.
Kolektif pemutaran film Sewon Screening akan menyelenggarakan dua program pemutaran film di Cemeti. Mengambil 30 tahun sejarah Cemeti sebagai titik mula, mereka memilih dua set film untuk diputar.
Dalam proyek dua harinya, Jaba Jero, kolektif riset musik Laras mempertanyakan persinggungan, tumpangtindih, dan tabrakan antara ruang publik dan ruang privat dalam bentuk suara.
Proyek tiga hari Jalan Memutar oleh kolektif desain dan percetakan RAR Edition dimulai dari gagasan bahwa pengarsipan merupakan tulang punggung setiap ruang seni karena hal tersebut memiliki kelanjutan yang lebih jauh dari kesementaraan sifat bentuk pameran.