Berjumpa dengan bunyi, ruang, waktu, tubuh, dan kenangan. Dari ruang ke ruang, dari waktu ke waktu, aku merasakan tubuhku mabuk dalam kesadaran. Kondisi mabuk membawa kesadaranku pada kehangatan yang lamat-lamat kian membeku. Kehangatan itu ialah ruang.
Sisa-sisa Percakapan adalah karya pertunjukan sedang tumbuh (work in progress) yang berangkat dari keinginan untuk mempelajari dan menampilkan ihwal Fundamentalisme lewat pertunjukan, melalui kata kunci mitos dan kepenontonan.
Pada hari pembukaan pameran kelompok Bodies of Power/Power for Bodies, Perkumpulan Kebudayaan Tritura, bekerja sama dengan seniman Arahmaiani dan kelompok pemuda Yogyakarta, mengadakan pertunjukan parade dengan bendera dari Lapangan Minggiran ke gedung Cemeti. Di Cemeti, bendera dipasang sebagai bagian dari pameran tersebut.
Dalam pertunjukan Membayang, kolektif interdisipliner Studio Batu “sarkan Cemeti”, khususnya peran pendiri sekaligus pasangan Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma.
Dalam proyek dua harinya, Jaba Jero, kolektif riset musik Laras mempertanyakan persinggungan, tumpangtindih, dan tabrakan antara ruang publik dan ruang privat dalam bentuk suara.
Barasub akan menyelenggarakan performance selama 24 jam di Cemeti berjudul Wahana Kuda Binal. Selama sehari semalam, Barasub akan menggunakan ruang galeri Cemeti sebagai ruang kehidupan pribadi, bekerja, dan ruang berpameran.
CEMETI 