Riset Bebunyian dan Produksi Teater Bunyi
Dalam rangka proyek seni Teater Bunyi, Remzky F. Nikijuluw menjelajahi berbagai ruang di sejumlah titik lokasi di kota Ambon dan merekam suara-suara yang ada di sana.
Dalam rangka proyek seni Teater Bunyi, Remzky F. Nikijuluw menjelajahi berbagai ruang di sejumlah titik lokasi di kota Ambon dan merekam suara-suara yang ada di sana.
On the fourth day, the final workshop continued the discussion about each participant’s idea. Iwan Wijono directed the participants to finalize their ideas.
Hari keempat, lokakarya terakhir, melanjutkan pembahasan gagasan setiap partisipan. Iwan Wijono mengarahkan partisipan untuk memfinalisasi ide karya mereka. Lalu setiap partisipan mempresentasikan setiap gagasan karya mereka. Di tengah-tengah proses presentasi, Dimaz menawarkan sesi kunju
On the third day of the workshop, Iwan Wijono gave material to develop references for creating artwork through paper and stationery. Participants were asked to write one word on paper alternately clockwise.
Pada lokakarya hari ke tiga Iwan Wijono sengaja memberikan materi untuk membangun referensi penciptaan karya, lewat media kertas dan alat tulis. Partisipan diminta untuk menuliskan satu kata di dalam kertas secara urut bergantian searah jarum jam.
The second day of the workshop focused on exercise and meditation. Iwan Wijono asked participants to do relaxation. Participants sat around in a circle. They have already prepared themselves with comfortable clothes and a yoga mat. First, the procession began by stretching the stiff muscles, then proceeded with Ganesha exercises. After that, Iwan Wijono started the Chakra balancing.
Yang ditekankan Iwan ialah penciptaan karya tidak hanya melulu soal olah gagasan dan medium, tetapi seniman yang menciptakan karya juga harus turut diperhatikan melalui olah tubuh dan jiwa. Hal tersebut penting dilakukan agar proses penciptaan dilandasi dengan kejernihan pikir dan penuh kesadaran.
Iwan Wijono memberikan pengantar tentang Seni Kontekstual Nusantara, yang menekankan pentingnya kesadaran aksi, konteks ruang dan waktu, serta pertimbangan atas sejauh mana aksi dapat ditangkap oleh publik.
Iwan Wijono gave an introduction about “Nusantara Contextual Art” which emphasized the importance of action-awareness, the context of space and time, as well as consideration of how the public receives the action. For Iwan, artists must be humble and aware that they are part of society.