"Pameran", Menjelajahi Kelompok Tani JOGJA X FUKUDA
Comments 3

Pameran “Menjelajahi Kelompok Tani Jogja X Fukuda”

Indonesia | English

DAFTAR ISI
Pengantar Kuratorial | Daftar Karya | Dokumentasi | Biografi Seniman

Pameran Hasil Lokakarya

Menjelajahi Kelompok Tani Jogja X Fukuda

6 Agustus – 3 September 2022
Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat
Jl. D.I. Panjaitan 41, Yogyakarta
10:00 – 17:00 | Selasa – Sabtu

5 Agustus – 4 September / 29 September – 6 November 2022
Site C of Shodoshima, Asia Art platform 424, Kou, Fukuda, Shiroshita-cho, Shozu-gun, Kagawa, 761-4402 Japan
09:00 – 15:00 | Senin – Minggu

Kurator: Linda Mayasari

Partisipan Pameran
Seniman (penggagas proyek): Anang Saptoto (Panen Apa Hari Ini)
Peserta Lokakarya: HIKARI Miyashita, NAOKO Miyashita, HARUTO Miyashita, RAITO Yamashita, ISSA Kasai, YUKAKO Kasai

Pengantar Kuratorial

Pada siang yang berbeda, tikar digelar di dua Poktan Yogyakarta. Ingkung ayam, kulupan sayuran lengkap dengan sambal istimewa telah siap di tudung saji Poktan Shinta Mina.  Lele kremes, pecel, telur asin, dan rujak buah rasa rempah menjadi sajian di Poktan Melati Green. Semua orang duduk di atas tikar, menikmati masakan dari hasil bumi dengan penuh rasa syukur. Peristiwa itu bukan bancakan (syukuran) seperti biasanya, tapi bancakan (syukuran) istimewa untuk menyambut tamu dari jauh, yakni petani dan nelayan dari Fukuda, Shodoshima, Jepang, yang berkunjung ke kedua Poktan secara virtual. Meskipun diperantarai oleh zoom dari HP dan penerjemahan bahasa oleh kawan kami Tomomi Yokosuka, pertemuan berlangsung dengan hangat dan gayeng. Sembari menyantap sajian, sesekali mereka bercakap tentang bahan pangan, bumbu, masakan, jenis buah dan sayur yang ada di desa masing-masing. Peristiwa itu berlangsung selama virtual tur yang mempertemukan Poktan Shinta Mina dan Melati Green dengan petani dan nelayan di Fukuda, Shodoshima pada 4 dan 5 Juli 2022. Layaknya bancakan wiwitan tandur (syukuran permulaan menanam benih), peristiwa tersebut menjadi wiwitan proyek seni “Menjelajahi Kelompok Tani Jogja x Fukuda” yang digagas oleh Anang Saptoto dengan platformnya Pari (Panen apa hari ini), untuk Fukutake House Asia Art Platform, Setouchi Triennale 2022.

Anang dan “Panen apa hari ini” memang sering menyambung-nyambungkan yang tak nyambung -paling tidak untuk hal yang secara umum dianggap tidak nyambung di kehidupan kesenian kita hari ini- misalnya menyambungkan seni kontemporer dengan pertanian. Kali ini, Anang menyambung-nyambungkan banyak hal antara lain: poktan Yogyakarta dengan Fukuda, peta pangan Yogyakarta dengan Fukuda, fotografi ala seniman dengan fotografi warga fukuda, ruang pamer Cemeti di Yogyakarta dengan ruang pamer Rumah Matsumoto di Fukuda, Shodoshima. Keseluruhan proses pertemuan kelompok tani Yogyakarta dan Fukuda ini dijalin dengan metode yang diproses melalui pendekatan artistik, seperti praktik desain, fotografi, video, dan peristiwa.

Di dalam proses ini, Anang memanen kejutan dan tantangan, terutama dari rangkaian lokakarya virtual fotografi sumber pangan, dan lokakarya kolase bersama warga Fukuda. Foto-foto sumber pangan partisipan lokakarya tidak hanya menggambarkan sumber pangan Fukuda, tetapi perasaan-perasaan tertentu dari hubungan warga Fukuda dengan tanah dan lautnya. Selain itu, kolase fotografi manual yang dibuat partisipan lokakarya sangat eksploratif dan memunculkan cerita-cerita visual imajinatif tentang hubungan antara manusia, tanaman, ikan, tanah, dan laut. Anang pun ditantang untuk keluar dari kebiasaannya membuat kolase fotografi secara digital. Anang dan warga Fukuda membuat kolase dengan menggunting dan menempel gambar-gambar dari cetakan foto-foto pertanian yang mereka ambil di wilayah masing-masing. Karya kolase, fotografi, dan video rekaman peristiwa dari pertemuan kelompok pertanian Yogyakarta dan Fukuda ini dibingkai ke dalam pameran yang digelar secara paralel di Cemeti-Institut untuk Seni dan Masyarakat di Yogyakarta dan Matsumoto House di Fukuda, Shodoshima. Mengalami pameran proyek ini baik di Yogyakarta maupun Fukuda, kita akan mendapatkan energi “Roh Komunal” untuk membangun kembali perasaan keterhubungan kita, memikirkan kembali praktik keberlanjutan, dan koeksistensi kita dengan segala keberadaan di lingkungan sekitar secara lebih membumi.

Linda Mayasari
Kurator

Kembali ke Daftar Isi


Daftar Karya

Photo Hunting Lokasi Pertanian di Yogyakarta dan Fukuda

Melati Green, Kelompok Tani Kota Yogyakarta
oleh Anang Saptoto

Saat berkunjung ke kelompok tani Melati Green, kami diajak menyusuri gang-gang kecil untuk melihat lahan-lahan kelompok yang terpencar di beberapa tempat. Mulai dari peternakan kelinci, perkebunan, hingga tempat pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos. Sepanjang perjalanan kami juga menyaksikan proses pencangkokan tanaman, pembuatan pupuk organik cair, dan mencicipi beragam hasil ladang maupun hidangan olahan hasil kelompok. Rujak buah rasa rempahnya sangat segar dan lele gorengnya enak nan gurih.

Shinta Mina, Kelompok Tani Kota Yogyakarta
oleh Anang Saptoto

Lokasi kelompok wanita tani Shinta Mina terasa menarik karena di tengah wilayah pemukiman padat penduduk, lahan kelompok ini bersandingan dengan sawah yang cukup luas. Kelompok tani tertua di Yogyakarta ini berfokus pada pemanfaatan lahan terbatas dalam pengelolaan tanaman-tanaman mereka. Selain beragam sayuran dan buah yang mereka tanam (ada juga bunga rosela), kami juga diajak melihat tempat produksi pupuk KOHE (Kotoran Hewan). Kunjungan kami ke sana ditutup dengan makan bersama hasil olahan kelompok. Ayam ingkung menjadi menu utama didampingi sambal yang sangat sedap.


Ladang Bapak Hashimoto
oleh Issa Kasai

ここは橋本さんの畑です。夫婦でたくさんの野菜を育てています。例えば、ゴーヤやナス、ツルムラサキが収穫できます。

Ini adalah ladang pak Hashimoto. Pak Hashimoto dan istrinya menanam banyak sayuran. Misalnya, kamu bisa memanen pare, terong, dan bayam malabar.

Kebun Ton-chan
oleh Naoko Miyashita

ここは、とんちゃんの畑です。季節ごとにいろんな野菜を作っています。家族で食べきれない分は、友達にあげます。この夏私はキュウリ、トマト、トウモロコシをもらいました。美味しかったです!

Ini adalah peternakan Ton-chan. Ton-chan menanam berbagai sayuran setiap musim. Jika dia tidak bisa menghabiskannya bersama keluarganya, dia membagikan sayuran itu kepada teman-temannya. Musim panas ini, aku mendapat mentimun, tomat, dan jagung. Lezat!

Ladang Nenek Raito
oleh Raito Yamashita

ここは、ばあちゃんの畑です。毎日、ばあちゃんが水やりをしています。夏は、きゅうりとトマトが採れます。

Ini ladang nenek saya. Nenek saya menyirami ladangnya setiap hari. Di musim panas, Anda bisa mendapatkan mentimun dan tomat.

Ladang Nenek Hikari dan Haruto
oleh Haruto Miyashita

ここは私が住んでいる家の横にある畑です。季節ごとに違う野菜をおばあちゃんが育てています。

Ini adalah lapangan di sebelah rumah saya. Nenek saya menanam sayuran yang berbeda di setiap musimnya.

Dermaga Nelayan
oleh Yukako Kasai

ここは福田の漁師さんが漁から帰り魚を出荷する漁港です。時期によってとれる魚が違います。今はハギ、アコウなどが仕掛けていた網に入っています。

Ini adalah pelabuhan perikanan. Nelayan dari Fukuda kembali dari melaut dan membawa ikan mereka ke sini. Kamu bisa mendapat berbagai jenis ikan di setiap musim. Sekarang, kamu bisa menemukan Hagi, Akou, dll di jaringnya.

Perkebunan Zaitun Pak Goto
oleh Hikari Miyashita

ここは、ごとうさんのオリーブ畑です。この畑には、ごとうさんの子どもが、小学校の入学いわいに植えた木や、少しまえに植えたなえ木もあります。どれも大事に育てています。

Ini adalah perkebunan zaitun pak Goto. Di perkebunan ini, ada beberapa pohon yang ditanam anak-anak pak Goto ketika mereka masuk sekolah dasar, dan beberapa pohon muda yang ditanam baru-baru ini. Pak Goto merawat semua pohon dengan baik.


Kolase Foto Hasil Lokakarya Virtual

Seri Doa-doa Melati Green dan Seri Doa-doa Shinta Mina
oleh Anang Saptoto

Pindaian digital kolase foto manual
70 x 100 cm
2022


Hasil Lokakarya Kolase Foto Manual

Difasilitasi oleh :
Anang Saptoto

Peserta Lokakarya :
Hikari Miyashita
Naoko Miyashita
Raito Yamashita
Haruto Miyashita
Issa Kasai
Yukako Kasai

Pindaian digital kolase foto manual
70 x 100 cm
2022

Kembali ke Daftar Isi


Dokumentasi Pembukaan

Dokumentasi foto pembukaan Pameran Menjelajahi Kelompok Tani JOGJA X FUKUDA, 6 Agustus 2022, Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat. (Foto : Syahidin Pamungkas)

Kembali ke Daftar Isi


Biografi Seniman

ANANG SAPTOTO adalah seniman, desainer, dan aktivis yang tinggal di Yogyakarta, Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Desain Komunikasi Visual, Akademi Desain Visi Yogyakarta (2000-2005), dan di Jurusan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta (2002-2009). Praktik kolaboratifnya berfokus pada ekologi dan perubahan sosial, menggunakan seni sebagai alat untuk mempertanyakan dan membuka kemungkinan baru. Dia sering mendukung gerakan lingkungan, hak asasi manusia, dan berkolaborasi dengan anak-anak, sekolah, komunitas penyandang cacat, dan organisasi sosial. Interaksi, membangun solidaritas, dan kolaborasi adalah metode yang ia anggap sangat penting untuk karyanya. Mulai tahun 2020, ia menjadi direktur kolektif MES 56. Pada akhir tahun 2020, Anang mendapat dukungan dari UN-HABITAT untuk mengembangkan proyek seni dan pertanian (Panen apa hari ini) sebagai upaya gerakan pangan di era pandemi. Di penghujung tahun 2021, Anang menerima SEED AWARDS The Prince Claus Fund, Amsterdam untuk 100 seniman sedunia.

parikolektif.com

Kembali ke Daftar Isi

by

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat (sebelumnya ‘Galeri Cemeti’, kemudian ‘Rumah Seni Cemeti’) adalah platform tertua seni kontemporer di Indonesia, didirikan di Yogyakarta tahun 1988 oleh Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo. Cemeti menawarkan platform bagi seniman dan praktisi kebudayaan untuk mengembangkan, menyajikan, dan mempraktikkan aktivitas mereka lewat kolaborasi bersama kurator, peneliti, aktivis, penulis dan performer, serta komunitas lokal di Yogyakarta.

3 Comments

  1. Pingback: “Exploring Farmer Groups Jogja X Fukuda” Exhibition | CEMETI

  2. Pingback: Lokakarya Virtual #1 Menjelajahi Kelompok Tani Jogja X Fukuda – Pemetaan Sumber Pangan | CEMETI

  3. Pingback: Lokakarya Virtual #2 Menjelajahi Kelompok Tani Jogja X Fukuda – Kolase Foto Manual | CEMETI

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.