Daftar Isi
Pengantar | Karya dan Seniman | Esai | Dokumentasi

Hari Ini Belajar Sejarah
Pameran Seni Rupa, Performance Lecture, dan Pertunjukan
25 – 27 Mei 2022
SMA Negeri 4 Sampang
Kurator:
Syamsul Arifin
Seniman:
Hidayat Raharja, Deni Aji, Fadzil Shufina, Ibni Rokhi Al-Farzi, Monica Wara Santi, dan Syamsul Arifin
Hari Ini Belajar Sejarah merupakan proyek seni yang bertolak dari kata kunci “Arsip” dan “Ingatan” sebagai pijakan gagasan. Arsip dan Ingatan memiliki sebuah kemungkinan yang menarik sekaligus juga problematis. Arsip pada praktiknya memiliki kemungkinan pengawetannya dan penggandaan yang tak terbatas. Sementara pada Ingatan, terdapat sebuah problem tersendiri yaitu terjadinya suatu pelupaan sebagai kelemahannya. Lupa akan sesuatu menjadi suatu kewajaran dalam hidup manusia. Melalui dua kata kunci di atas, gagasan ini hendak merujuk pada narasi sejarah Trunojoyo yang menarik untuk dibaca atau dipelajari ulang dalam ranah yang lebih spesifik, yaitu teknologi berpikirnya Trunojoyo, kemudian mencoba menghadapkannya ke dalam kenyataan hari ini.
Mungkin sebagian dari kita telah mengetahui siapa itu Trunojoyo lewat cerita-cerita yang kita dengar dari generasi sebelumnya, tetapi tidak banyak generasi saat ini, katakanlah pelajar hari ini. Sebagaimana yang masyarakat Madura yakini lewat perlawanan Trunojoyo di era Kesultanan Mataram Islam pada abad ke-16. Dari peristiwa itu, kemudian, narasi yang tumbuh mengklaim Trunojoyo sebagai Pemberontak, tetapi berbeda dengan narasi yang ada dalam ingatan kolektif masyarakat Madura: Trunojoyo diyakini oleh masyarakat Madura sebagai sosok Pahlawan karena perjuangannya melawan Amangkurat I yang menduduki tahta Mataram kala itu dianggap sebagai raja penerus yang lalim. Meski pada akhirnya Trunojoyo dikalahkan berkat bantuan VOC terhadap Mataram. Kegagalan Trunojoyo di masa lalu tak lantas berhenti di masa lalu. Kegagalan misi suci Trunojoyo di masa lalu terus berkelindan hingga sekarang. Sehingga kenyataan hari ini berada dalam problem yang krusial, yaitu: Krisis Kebudayaan.
Pameran ini adalah acara presentasi publik dari proyek Hari Ini Belajar Sejarah, dilengkapi dengan acara publik lainnya, yaitu performance lecture oleh Syamsul Arifin dan karya pertunjukan oleh Monica Wara Santi. *
Karya-karya yang Dipamerkan







***



***









Pada hari kedua pameran, yaitu 26 Mei 2022, ada suguhan pertunjukan oleh Monica Wara Santi. Pertunjukan tari ini kemudian diproyeksikan sebagai Performance Discussion. Dengan kata lain, pertunjukan Monica memang sengaja dipersiapkan sebagai ruang eksplorasi atau eksperimen sebagaimana kerja laboratorium. Dalam pertunjukan yang menempuh jalan kolaborasi inilah kemudian terpantulkan pada gagasan Wiratmo Soekito mengenai “Drama Berakhir Dalam Diskusi”.
Karya Monica Wara Santi ini merupakan sebuah pertunjukan yang berangkat dari persoalan-persoalan tentang dirinya yang keluar dari rumah; suatu upaya untuk mencari bagaimana ia keluar dari ketakutan-ketakutan, yang disimbolkan dengan topeng yang menempel di wajahnya. Kesehariannya dari jalanan ketika lari dari anggota keluarga, sampai kemudian muncul keberanian (kesadaran) untuk menjadi dirinya yang mendiri. “Pertunjukan” Monica sebenarnya dimulai ketika pertunjukannya sendiri telah berakhir, karena direspon oleh Arung Wardana Elhafifie sebagai Dramaturg yang mendampinginya, dan Syamsul Arifin sebagai kurator.

***


***


***




Baca isi teks performance lecture berjudul “Hari Ini Belajar Sejarah” di sini.
“Hari Ini Belajar Sejarah” – teks performance lecture Syamsul Arifin
Masyarakat pesisir memiliki perangai yang keras/pemberani/tangguh, kreatif, bertindak cepat, adaptif, peka terhadap situasi sekitarnya. Sebagaimana orientasi hidup masyarakat pesisir pada umumnya bergantung pada situasi laut yang berubah-ubah. Demikianlah laut ikut andil menjadi bagian dari sejarah (karakter) masyarakat pesisir yang tidak dapat kita lepaskan sebagai bagian dari sejarah hidup sekaligus…
Menatap Hubungan Kolaborasi dalam Pengembangan Wacana
Menatap Hubungan Kolaborasi dalam Pengembangan Wacana Catatan Dramaturgi Hari Ini Belajar Sejarah Bertolak dari Tubuh yang Ekstrem dan Jalur Evakuasi Saya ingin memulai tatapan hubungan kolaborasi ini dari tubuh diri sendiri yang mengalami keekstreman; hal yang keterlaluan; ekstremitas; kefanatikan, kalau saya boleh menyebutnya. Apa yang dimaksud keekstreman itu dalam konteks…
Dokumentasi Pembukaan Pameran








Dokumentasi Acara Diskusi Publik
















Pingback: Hari Ini Belajar Sejarah | CEMETI
Pingback: Mencari Kabar | CEMETI