Daftar Isi
Pengantar | Daftar Karya | Biografi Seniman | Dokumentasi

Teater Bunyi: Ruang Domestik
26 – 29 Mei 2022
di empat lokasi di Ambon: Talake, Jl. Baru, Batu Merah, dan Poka
Titik kumpul: Pom Bensin Kebun Cengkeh
Kurasi oleh:
Remzky F. Nikijuluw
Seniman kolaborator:
Ayu Permata Sari, Chalvin Papilaya, Dana Gembrot, dan Syahidin Ali Pamungkas
Teater Bunyi adalah ruang perjumpaan.
Berjumpa dengan bunyi, ruang, waktu, tubuh, dan kenangan. Dari ruang ke ruang, dari waktu ke waktu, aku merasakan tubuhku mabuk dalam kesadaran. Kondisi mabuk membawa kesadaranku pada kehangatan yang lamat-lamat kian membeku. Kehangatan itu ialah ruang. Dan zaman cukup nakal menghajar ruang tersebut, kehangatan pun ikutan babak belur dihajar olehnya. Di dalam ruang, dalam kesadaran yang mabuk, aku menyusuri kilas balik memori tubuh. Ingatan yang menumpuk di dalam ruang seumpama cerita usang. Demikian aku dan sebagian orang secara tidak sadar hanyut pada zaman yang super canggih ini, lalu pelan-pelan mulai meninggalkan peristiwa intim di dalam ruang domestik.
Berangkat dari perenungan tentang pengalaman keruangan yang berlapis tersebut, aku tergerak untuk menyusun proyek seni “Teater Bunyi” dan mengundang empat kawan seniman muda Ayu Permata Sari (koreografer, Lampung), Dana Maulana (musisi, Aceh), Syahidin Ali Pamungkas (aktor teater, Yogyakarta), dan Chalvin Papilaya (aktor Teater, Ambon).
Melalui rangkaian aktivitas bersama mulai dari residensi virtual, pertemuan dan kelakar persahabatan jarak jauh kami menyusuri kilas balik memori tubuh di dalam ruang, merespon ruang gerak manusia yang paling intim, yakni rumah, dan mencungkil isi kepala dari mabuknya kesadaran.
Pertunjukan “Teater Bunyi” ini dibagi dalam empat babak, masing-masing babak akan meraung, kemudian mengantar ingatan pada ruang-ruang yang kini mulai terkikis fungsinya. Empat ruang domestik sekaligus hal-hal yang pelik di dalamnya yang disusuri adalah ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, dan dapur.
Daftar Karya
Teater Bunyi – Persembahan I
Remzky F. Nikijuluw
2022
Karya seri
Rekaman bunyi dan instalasi objek.
Durasi dan dimensi bervariasi
















***
Teater Bunyi – Persembahan II
Karya kolaborasi Remzky F. Nikijuluw, Ayu Permata Sari, Chalvin Papilaya, Dana Gembrot, dan Syahidin Ali Pamungkas.
2022
Rekaman bunyi.
Durasi bervariasi




Teater Bunyi (seri Tur Bunyi)
Karya kolaborasi Remzky F. Nikijuluw, Ayu Permata Sari, Chalvin Papilaya, Dana Gembrot, dan Syahidin Ali Pamungkas.
2022
Rekaman bunyi sehubungan dengan beberapa lokasi di Ambon.
Durasi bervariasi.

















































Biografi Seniman

Remzky Nikijuluw atau lebih akrab disapa Iky, sejak 2017 ikut bergabung dengan komunitas Bengkel Sastra Maluku / @bengkelsastramaluku hingga saat ini. Pemuda asal Ambon ini, senang bereksperimen dan mendaku gemar menulis persoalan yang terjadi di ruang gerak manusia, di dalam dan di luar kendalinya. Di tahun 2019, dalam kegiatan Konspirasi Puisi #9 – Berlayarlah Kata-Kata, sebuah kelas menulis puisi yang diselenggarakan oleh Bengkel Sastra Maluku bekerjasama dengan Sastra Banda Naira dan Banda Sketch Walk di Istana Mini, Banda Naira. Pada forum tersebut, Iky berbagi seputar “Senewen Zine” / @senewen.zine , sebuah proyek zine independen yang ia inisiasi demi tersalurkannya hasrat menulis dirinya dan kawan-kawan sejawatnya di Ambon. “Puisi Jauh Dekat 20 puluh ribu” dan “Katong Pung Orang – Antologi Puisi Penulis Maluku” adalah dua terbitan terbaru dari Bengkel Sastra Maluku di mana ia turut berpartisipasi di dalamnya.
Iky Juga menjadi anggota komunitas Paparisa Ambon bergerak sejak 2017 hingga sekarang, Iky pun turut berkenalan dengan praktik berkesenian yang beragam seiring pertemuannya dengan berbagai sosok seantero Maluku. Di ranah pertunjukan, ia terlibat dalam tim produksi Pementasan “Teater Kampung” di Buano (Seram bagian Barat) pada tahun 2019. “Kolase di bulan desember” Adalah proyek seni kecil-kecilan, menempel kolase di dinding kota, demi daya tahan sekaligus mengerjakan kesadaran terhadap seni yang ia yakini. Majalah dan koran bekas serta cat air adalah medium yang sedang ia geluti saat ini.

Ayu Permata Sari (lahir. 1992) perempuan Muslim kelahiran Kotabumi, Lampung Utara yang tergabung ke dalam kelompok suku Pepadun, satu dari dua suku utama di Lampung. Mulai belajar menari sejak berusia delapan tahun dan tergabung sebagai anggota komunitas tari Cangget Budaya Lampung Utara hingga sekarang. 2010-2014, Ayu mendalami tari melalui jurusan penciptaan koreografi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dan melanjutkan pendidikan masternya dengan jurusan dan kampus yang sama pada 2014-2016. Ayu mendirikan Ayu Permata Dance Project tahun 2016 di Yogyakarta sebagai wadah untuk mendorong dirinya dan kolaboratornya dalam mengembangkan praktik kekaryaan.
Pada 2017, Ayu terpilih untuk mengikuti residensi di Leuven dan Brussels (Belgia) sebagai bagian dari Monsson Europalia Festival. Salah satu karyanya berjudul Kami Bu-ta memenangkan penghargaan “Jasa Bakti” dari Asian Technology Festival di Johor, Malaysia, pada 2018. Karya yang berjudul “TubuhDang TubuhDut” merupakan karya yang juga masuk dalam program Kampana IDF tahun 2018, dan sudah dipentaskan di beberapa kota di Indonesia, juga berbagai negara seperti, Singapura, Malaysia, dan Jerman. Ayu mendapatkan hibah seni dari Komunitas Salihara dengan karya “X” (2019) dan “Presentasi tari : Ma Nam Ju Pan” (2020). 2020-2021, Ayu berproses dengan kolektif produser, kurator dan manajer seni dari Jepang dan Asia Tenggara, 3Cs Karakoa Project.

Dana Maulana, adalah seorang Seniman Bunyi, Composer, Arranger, dan juga Music produser yang tinggal dan bekerja di Aceh. Tahun 2012, Dana dan beberapa temannya mendirikan kolektif musik di Aceh bernama Bek Pungoe Kolektif (Jangan Gila Kolektif) dan aktif mengorganisir pertunjukan musik sembunyi-sembunyi/Secret Gigs yang menjadi solusi untuk aktifitas skena musik Aceh dalam keterbatasan karena regulasi pemerintah. Di dalam kolektif ini, Dana juga turut mendirikan Perpustakaan Jalanan Aceh yang menyediakan ruang baca gratis di tempat-tempat umum, perpustakaan ini masih aktif hingga hari ini. Dana bersama grup musik hardcore Colony Musuh yang dibentuk pada awal 2014 memilih untuk mengangkat issue politik lokal, kebudayaan, dan juga issue lingkungan dalam proses pengkaryaan. Album 2 Way Split “Mencoba Split” adalah salah satu album yang pernah mereka luncurkan berbarengan dengan rangkaian Band Tour “Mencoba Tour Sumatera” pada tahun 2017. Tahun 2021, Dana menginisiasi pameran Zine bertajuk Uro Pekan Zine yang diselenggarakan di Rumah Komunitas Kanot Bu. Saat ini, Dana bergiat di Home Recording yang ia dirikan dan tengah mengerjakan proyek musik solo “Daur Bunyi”.

Chalvin Papilaya, bersama-sama tumbuh dan belajar di Batu Karang. 2016 diundang sebagai Emerging di Makassar International Writers Festival. Di tahun 2019, buku puisi pertamanya, Mokolo, diterbitkan dan puisi-puisinya tersebar di beberapa buku antologi puisi. Selain sebagai penokohan, menulis beberapa naskah teater, seperti: Tomolelele, Sobo, Nyanyian Angsa (saduran), Instalasi Wajah—ia juga menulis naskah dramatic reading, seperti: “B’lakang Tana”, “Empat Kaca” yang semuanya telah dipentaskan. Terlibat dalam beberapa pertunjukan seni: Hena Masa Waya, Saka Fatam, Kalesang Nusa Puan, Festival Breda, From and To Infinity 2.

Syahidin Pamungkas (lahir. 1997) aktif berkegiatan di wilayah keaktoran seni teater. Selama menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada tahun 2016-2018, ia bergabung dengan unit kegiatan Mahasiswa Teater Gadjah Mada. Tahun 2019, ia terlibat sebagai kolaborator dalam sebuah proyek seni “Perjumpan Terencana : ‘Alternatif Pagelaran Musik”yang diinisiasi oleh kelompok Kadang Kala Koperasi, dan keproduksian Teater FKY 2019 sebagai aktor dalam pementasan teater berjudul “Djembatan Gondolaju”.
Tahun 2021, Syahidin mulai masuk ke praktik seni lintas disiplin melalui keterlibatannya di “Pesona”, karya koreografer Eka Wahyuni yang dipresentasikan di dalam Helatari Salihara.
Saat ini, Syahidin bergabung dengan kelompok studi performans “Proyek Edisi” yang dibentuk melalui lokakarya performans dengan mentor Otty Widasari yang diselenggarakan sebagai bagian dari Rotten TV Satelit Yogyakarta – Cemeti-Institut untuk Seni dan Masyarakat. Syahidin dan M. Nuril sebagai alumni UKM Teater Gadjah Mada, diundang untuk menjadi pendamping proses belajar anggota UKM Teater Gadjah Mada periode 2022.
Dokumentasi Pertunjukan
Pembukaan Acara










Suasana Pameran dan Pertunjukan Teater Bunyi tanggal 26 Mei 2022










Suasana Pameran dan Pertunjukan Teater Bunyi tanggal 27 Mei 2022










Suasana Pameran dan Pertunjukan Teater Bunyi tanggal 28 Mei 2022










Suasana Pameran dan Pertunjukan Teater Bunyi tanggal 29 Mei 2022









