
Meskipun tampaknya vakum selama lebih kurang satu tahun dari hadapan publik karena pandemi Covid-19, program Rimpang Nusantara sebenarnya tetap menjalankan aktivitas secara internal. Para partisipan Rimpang Nusantara, baik partisipan Edisi I (2018/2019) maupun partisipan Edisi II (2020), rutin melakukan pertemuan melalui platform Zoom. Mereka saling berkabar satu sama lain terkait aktivitas yang mereka lakukan selama pandemi. Kegiatan ini tetap dilakukan untuk menjaga tali silaturahmi sesama partisipan, dan untuk tetap menjaga bara dan semangat berkegiatan.
Pada tahun 2019, program Rimpang Nusantara dijalankan melalui dua subprogram, yaitu “Bermukim” dan “Akar Rimpang”. Subprogram “Bermukim” adalah kegiatan residensi seniman dalam bentuk pertukaran lokasi, di mana masing-masing partisipan saling berkunjung ke lokasi sesama partisipan untuk melakukan perjalanan riset untuk mencari bahan studi ataupun menemukan konteks yang pas untuk isu yang sedang mereka kaji sehubungan dengan persoalan di daerah asal mereka. Sedangkan subprogram “Akar Rimpang” merupakan kegiatan presentasi publik yang dilakukan oleh masing-masing partisipan program Rimpang Nusantara di daerah mereka masing-masing. Hasil-hasil dari kegiatan “Bermukim” setiap partisipan, biasanya, disajikan dalam kegiatan “Akar Rimpang”. Kemudian, semua hasil dari kegiatan “Akar Rimpang” dipresentasikan di Yogyakarta dalam bentuk pameran di galeri Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat.
Sementara itu, pada tahun 2022 ini, untuk menyiasati keterbatasan fisik yang diakibatkan oleh pandemi, program Rimpang Nusantara akan menggelar semacam festival yang dilaksanakan selama tahun 2022, paralel di beberapa lokasi, yaitu di masing-masing situs tempat masing-masing partisipan tinggal. Agenda festival ini dirumuskan dalam bentuk “Almanak Rimpang Nusantara 2022”, dengan tajuk “Kumpar Rimpang”.

Menariknya, apa yang baru dari Rimpang Nusantara dalam agenda “Kumpar Rimpang” adalah diundangnya dua partisipan baru yang berbasis di Yogyakarta, yaitu Gymnastik Emporium (sebuah kelompok seni dan studi yang fokus mengkaji sejarah tentang senam di Indonesia) dan Proyek Edisi (sebuah kelompok seniman yang fokus mengkaji seni performans). Selain itu, tahun ini, Rimpang Nusantara juga meluncurkan subprogram baru bernama “Jalar Rimpang”, khusus untuk tajuk presentasi publik dua partisipan baru tersebut.
Dengan kata lain, saat ini, terdapat 15 partisipan dalam program Rimpang Nusantara, antara lain:
- Arif Setiawan (Pontianak)
- Cut Putri Ayasofia (Banda Aceh)
- Engel Seran (Atambua)
- Ester Elisabeth Umbu Tara (Kupang)
- Ferial Afiff (Bandung/Yogyakarta)
- Ipeh Nur (Yogyakarta)
- Rahmadiyah Tria Gayathri (Palu)
- Riky Fernando (Tanjungpinang)
- Remzky F. Nikijuluw (Ambon)
- Robby Octavian (Samarinda)
- Suvi Wahyudianto (Madura/Yogyakarta)
- Syamsul Arifin (Madura)
- Tajriani Thalib (Mandar, Sulawesi Barat/Yogyakarta)
- Gymnastik Emporium (Yogyakarta), dan
- Proyek Edisi (Yogyakarta)
Update: Keterangan lebih lengkap mengenai acara Kumpar Rimpang, serta dua subprogram “Akar Rimpang” dan “Jalar Rimpang”, dapat dibaca pada tautan ini. *