Daftar Isi
DAFTAR ISI
Pernyataan Kuratorial | Foto Karya | Esai Pameran | Diskusi | Dokumentasi | Biografi Seniman

Ghost Light
Pameran Tunggal Timoteus Anggawan Kusno
Kurator :
Manshur Zikri
16 Juni – 24 Juli 2021
Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat
Teks Pengantar
Pameran tunggal Timoteus Anggawan Kusno (Angga), Ghost Light, memamerkan sejumlah karya, antara lain video, patung, dan objek-objek lainnya yang dibuat dan dirangkai dalam bentuk instalasi pada ruang gelap dengan tata letak yang membangun suasana dramaturgikal sekaligus persepsi filmis.
Beberapa karya mengingatkan kita pada karakter ruang-ruang kehidupan hari ini, beberapa yang lain memicu imajinasi terkait mitos, juga hal yang terkesan asing, tapi menggelitik kita dengan ungkapan puitis yang mengikat. Karya video, khususnya, menyajikan sebuah kisah yang membongkar proses penciptaan kisah itu sendiri. Lagi pula, representasi objek di dalam video dan objek riil di luarnya saling memantul dan bersahut, menyiratkan hubungan imajiner yang merambati lingkungan internal pameran yang akan kita kitari.
Landasan kuratorial pameran ini ialah keinginan si seniman untuk mengekspresikan momen jedanya dari proses panjang memanfaatkan medium teks dalam menjelajahi kemungkinan fiksi sebagai teknik dekonstruksi sejarah. Secara bersamaan, Ghost Light menunjukkan paralelitas dari metode berkesenian Angga yang masih terus berkembang itu; pengolahan arsip berbasis teks disubstitusi dengan pemajanan dapur produksi untuk memainkan liminalitas antara fiksi, sejarah, imajinasi, ingatan, dan kenyataan, serta proses aktual untuk menanggapi kelima perihal tersebut.
Sebagai antitesis bagi metodenya itu, Ghost Light merupakan kumpulan babak dan stanza, dengan karsa untuk menunjukkan usaha pencarian skema yang mempertanyakan kembali struktur lazim dari apa yang fiksi dan bukan fiksi. Pameran ini menjadi laboratorium dengan modus eksperimen baru yang mencoba memenggal keniscayaan materi-materi berbasis teks dengan konstruksi material yang berorientasi tindakan, yang mengalihkan pendekatan serebral, dan menekankan perasaan ketimbang pengamatan.
Karenanya, sajian pameran sengaja mengungkap aspek-aspek produksi beberapa karya untuk mengundang kepekaan jasmaniah pengunjung pameran, juga imajinasi mereka atas “ruang tablo” dan “tablo ruang”, serta menawarkan semacam gaya ungkap “metadramatik” dari uraian tentang “metafiksi”.*
Manshur Zikri
Kurator
Pembukaan
Rabu, 16 Juni 2021 | 18:30 – 20:00 WIB
*Terbatas untuk 35 orang melalui registrasi.
Fota Karya
Foto Karya




























Exhibition View







Esai Pameran
Esai Pameran
Tentang Meta-Dramatik
Saya menawarkan “meta-dramatik” sebagai premis bagi kumpulan babak/stanza yang disajikan,…
Selagi Luka dan Bisa Kubawa Berlari
Ghost light adalah pintu masuk untuk kemudian meluaskan tatapan. Cara…
Histrionik, Pantomime, Serta Luka Dan Bisa Kubawa Berlari
Latar belakang Mas Inyong dan Mas Jamal selaku pemain pantomime…
Diskusi Ghost Light
Diskusi Ghost Light
Dokumentasi Ghost Light
Dokumentasi Pengerjaan Karya











Dokumentasi Pembukaan Pameran















Dokumentasi foto dan video pembukaan Pameran Tunggal Timoteus Anggawan Kusno “Ghost Light”, 16 Juni 2021, Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat. (Foto : Muhammad Dzulqornain dan Ridho Afwan Rahman)
Biografi Seniman
Biografi Seniman

TIMOTEUS ANGGAWAN KUSNO (lahir 1989) adalah seorang seniman yang menciptakan karya-karyanya dalam berbagai media termasuk instalasi, gambar, dan video. Dalam karya-karyanya, ia mengungkai narasi yang membentang di dalam liminalitas fiksi dan sejarah, imajinasi dan memori. Melalui karya dan proyeknya, Kusno mengangkat pertanyaan tentang kolonialitas kekuasaan dan apa yang tidak terlihat. Ia telah memamerkan karyanya di berbagai museum dan biennale internasional, di antaranya Centre for Fine Arts – Brussels, Belgia, Dr. Bhau Daji Lad Mumbay City Museum, India dan Gwangju Biennale 13 . Karya-karyanya juga telah dikoleksi oleh beberapa institusi publik seperti National Museum of Modern and Contemporary Art (MMCA) Seoul, Korea, dan Museum of Contemporary Art (MoCA) Taipei, Taiwan. Saat ini Kusno tengah berkolaborasi dengan Rijksmuseum (Amsterdam, Belanda) dalam mengembangkan sebuah proyek yang merespon artefak dan sejarah panjang perlawanan terhadap kolonialisme di bawah tajuk “Revolusi!”. Seiring dengan praktik seninya, sejak 2013, ia telah mengembangkan Centre for Tanah Runcuk Studies (CTRS), sebuah lembaga (fiksi) yang melakukan studi eksperimental di “teritori (yang hilang)” di Hindia Belanda yang disebut Tanah Runcuk, dengan melibatkan sejarawan, etnografer, sesama seniman, kurator dan penulis. Dia tinggal dan bekerja di Yogyakarta, Indonesia. Situs pribadi seniman dapat diakses di http://www.takusno.com.
Pingback: Ghost Light | CEMETI
Pingback: Pameran Tunggal Ghost Light oleh Timoteus Anggawan Kusno Dipresentasikan di Cemeti Institut Jogjakarta