"Kabar Proyek", Gagasan Estafet Mustahil, Proyek Mustahil
Leave a Comment

Jejak-Jejak Kedua Gagasan Estafet Mustahil

Sejak disebar 41 hari yang lalu ke 20 pegiat kebudayaan (untuk seterusnya, kita sebut “20 kontributor pertama”) di Yogyakarta, buku-buku “Gagasan Estafet Mustahil” (GEM) menjadi alasan panitia Proyek Mustahil di Cemeti untuk menjalin komunikasi dengan 12 orang lainnya, yang masing-masing dipilih oleh 12 orang dari “20 kontributor pertama”, untuk melanjutkan tanggapan atas buku GEM. Kita masih menanti, siapa kira-kira pegiat-pegiat lainnya yang akan dipilih menjadi kontributor berikutnya di dalam proses perjalanan buku-buku tersebut.

Image-image pada pos kali ini (video, foto, dan tangkapan layar ponsel pintar) adalah cuplikan kecil dari peristiwa perjalanan buku-buku GEM; diseleksi dari semua data dokumentasi (kiriman para kontributor) yang berhasil dikumpulkan di dalam folder Proyek Mustahil.

Buku-buku catatan yang telah berpindah ke “kontributor kedua” (satu-dua buku bahkan sudah terkirim ke “kontributor ketiga”) menunjukkan kontur dan pola—yang dengan begitu juga akan menawarkan prediksi tentang cakupan—korespondensi para pegiat: satu-dua buku berpindah ke luar Yogyakarta, tetapi ada juga satu-dua buku lainnya yang berpindah tangan hanya dalam satu lingkup kolektif yang sama. Gejala awal ini seakan menggemakan satu spekulasi: perjalanan buku-buku GEM, agaknya, dapat menjadi sebuah pendekatan segar untuk membaca gejala tertentu dari hubungan-hubungan diskursif di dalam medan kesenian kita hari ini.

Merefleksi percakapan kami via WhatsApp dengan “20 kontributor pertama”, beberapa orang membalas pesan kami dengan cepat dan semangat, tidak sedikit pula yang belum menanggapinya sama sekali. Dalam percakapan-percakapan itu, ada juga yang mencoba menawarkan ide menggugah dan ekstrem, salah satu contohnya: ide untuk “menghancurkan” gagasan yang sudah ada di dalam buku dengan “menghilangkan” buku yang sudah ia terima.

Tentu saja, dalam sudut pandang Proyek Mustahil ini, apa dan bagaimana pun tanggapan yang muncul dari kontributor, adalah bagian dari narasi yang justru menjadi intisari dari pelaksanaan eksperimen sosio-estetis dari GEM ini.

Simak terus proses perkembangan proyek di media sosial kami!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.