"Kabar Proyek", sebARSIP
Comment 1

Bergiat dengan Arsip di saat Pandemi

English | Indonesia

Syahidin Ali Pamungkas (peserta magang di Cemeti) sedang mendata arsip-arsip Cemeti. (Foto: Manshur Zikri)

Ketika artikel ini ditulis, Yogyakarta masih belum secara resmi menerapkan kenormalan baru. Konon, uji coba kenormalan baru dilakukan secara bertahap, dan bulan Juli adalah tantangan besar bagi kota ini karena gelombang kedatangan kembali wisatawan dan mahasiswa. Akan tetapi, fenomenanya, ruang-ruang publik Jogja sudah lebih ramai dibandingkan dengan satu-dua bulan lalu. Sementara itu di Cemeti, aktivitas kami berlangsung secara baik, dengan tetap menjaga jarak dan masih menutup pintu galeri untuk umum.

Linda Mayasari (Direktur Cemeti) sedang mengadakan pertemuan dengan partisipan program Rimpang Nusantara, di sela-sela kesibukan meninjau konten sebARSIP. (Foto: Manshur Zikri).

Bagaimanapun, aktivitas memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan tidak bisa berhenti begitu saja hanya gara-gara pandemi COVID-19. Tapi tentu, mengutamakan keselamatan dan kesehatan adalah hal yang perlu dilakukan. Dengan berat hati menunda sejumlah program kegiatan hingga waktu yang belum bisa ditentukan, pegiat Cemeti memilih untuk melakukan beragam hal yang paling mungkin untuk direalisasikan sembari menanti kabar-kabar baik. Salah satu kegiatan yang sangat memungkinkan ialah berkutat dengan arsip.

Hal inilah yang melatarbelakangi inisiasi sebARSIP: proyek kasual berupa seri ulasan terkurasi terhadap materi dokumentasi yang dipilih dari arsip Cemeti, yang diolah dan diinterpretasi secara baru untuk kemudian didistribusikan via media daring.

Diyan Krisnawati (Manajer Program Residensi; sebelah kiri) dan Dimaz Maulana (Manajer Produksi) sedang bekerja di meja kerja masing-masing. (Foto: Manshur Zikri).

Sejauh ini, sudah ada delapan terbitan dalam kerangka sebARSIP di situs web Cemeti. Delapan terbitan itu, antara lain terdiri dari tiga kuratorial dengan label “Berkas” (yaitu: Berkas #01 – “Jogja 88” yang dikurasi oleh Manshur Zikri; Berkas #02 – “Undangan 98” yang dikurasi oleh Ika Nurcahyani; dan Berkas #03 – “Kehadiran dan/dengan Menghadirkan Teks” yang dikurasi oleh Manshur Zikri); satu tinjuan ulang atas proyek residensi Leyla Stevens (2013) yang diiringi dengan sebuah esai reflektif oleh Diyan Krisnawati; sebuah esai reflektif tentang kegiatan mengarsip oleh Muhammad Dzulqornain; serta tinjuan ulang Dimaz Maulana mengenai proyek seni Ruang Etsa dan Sepak Bola (karya Tisna Sanjaya, 2000) dan Petruk Mengunjungi Keluarga (karya Krijn Christiaansen, 2008).

Tri Mukti Yuliana (Arsiparis Cemeti; sebelah kiri) dan Muhammad Dzulqornain (Manajer Arsip dan Dokumentasi) sedang mendata dan mengolah arsip-arsip Cemeti. (Foto: Manshur Zikri).

Mengelola arsip dalam rangka sebARSIP ini ternyata memberikan pengalaman baru bagi para pegiat Cemeti. Secara kuratorial, para arsiparis punya kebebasan untuk menginterpretasi arsip-arsip Cemeti dengan sudut pandang kekinian sembari memaknai secara kritis aksi pengarsipan yang dilakukan, termasuk juga dalam hal mengkritisi perbedaan antara kegiatan fisik dan non-fisik (daring). Dari segi program lembaga, proyek ini seakan menjadi terapi untuk melihat kembali perkembangan diskursus Cemeti di ranah seni kontemporer Indonesia; semacam koreografi untuk memahami latar belakang sosial dan visi-misi artistik setiap proyek dan karya seni yang pernah ada di dalam kerja-kerja Cemeti selama ini.

Ika Nurcahyani (Manajer Operasional) sedang menulis esai untuk konten sebARSIP. (Foto: Manshur Zikri).

Mengingat pentingnya pendekatan untuk mengelola arsip ini, serta tanggapan publik yang positif atas konten yang sudah dihasilkan, Cemeti untuk selanjutnya menempatkan sebARSIP sebagai proyek berkelanjutan yang sangat fleksibel dan terbuka untuk segala kemungkinan pengembangan. Salah satunya ialah kerja sama dan aksi berbagi konten arsip antarlembaga. Memasuki bulan Juli 2020, Cemeti memulai kerja sama dengan Conflictorium untuk meluaskan cakupan distribusi konten sebARSIP dan meraih audiens yang lebih banyak. Sehubungan dengan itu, pegiat Cemeti saat ini tengah mempersiapkan penerbitan daring konten khusus sebARSIP dalam rangka program Instagram Takeover yang diselenggarakan oleh Conflictorium. ***

1 Comment

  1. Pingback: Stay Productive with Archive in Pandemic Situation | CEMETI

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.