"Diskusi", Proyek Mustahil
Comment 1

DKT Proyek Mustahil – Sesi 01

PADA HARI JUMAT, tanggal 5 Juni 2020, pukul 10:00 WIB, Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat mengundang Agung Kurniawan (seniman; Kedai Kebun Forum), Joned Suryatmoko (dramawan), Gintani Nur Apresia Swastika (seniman; Ace House Collective), Aris Setyawan (penulis; Serunai), Maria Christina Silalahi (seniman; Milisifilem Collective), dan Rahmadiyah Tria Gayathri (seniman; Forum Sudutpandang) untuk menjadi narasumber dalam Diskusi Kelompok Terarah (DKT) yang dimoderasi oleh Linda Mayasari (Direktur Cemeti), dalam rangka Proyek Mustahil. DKT tersebut adalah sesi pertama dari empat sesi yang diselenggarakan selama dua hari, untuk membicarakan tema “Kemustahilan” sebagai fokus penerjemahan seni.

Rekaman layar dari DKT Proyek Mustahil – Sesi 01, di selenggarakan tanggal 5 Juni 2020 via Zoom.

Pokok-pokok yang diperbincangkan dalam DKT Proyek Mustahil – Sesi 01 ini, terutama, berkaitan dengan persoalan COVID-19 yang menjadi perhatian besar masyarakat sekarang ini, tidak terkecuali di mata para pekerja seni dan industri kreatif lainnya. Untuk mengelaborasi masalah tersebut, moderator meminta kesediaan setiap narasumber untuk berbagi pandangan mereka mengenai perubahan-perubahan yang dialami dan diamati secara personal, baik dalam kapasitas mereka sebagai pekerja sosial-budaya maupun tidak. Selain itu, diskusi ini juga menyinggung aspek filosofis dari ide “kemustahilan” yang biasanya inherent dengan praktik dan gagasan kesenian; masing-masing narasumber menyumbangkan pendapatnya dengan menarik beberapa konteks yang ada, entah itu berkaitan dengan praktik siasat pribadi atau organisasi tempat mereka bernaung, ataupun konteksnya dengan kebijakan-kebijakan terkini pemerintah, seperti “Kenormalan Baru”, serta kecenderungan orang-orang yang memanfaatkan teknologi daring sebagai alternatif.

Perbincangan dalam diskusi ini juga menyinggung sedikit tentang kebutuhan untuk memikirkan kembali model negosiasi dan komunikasi antara kesenian dan publik, serta mempertimbangkan jenis-jenis urgensi dari berbagai macam kemungkinan bentuk presentasi karya/kerja kesenian. Dalam bagian yang dapat dianggap sebagai simpulan diskusi, umumnya para narasumber melihat bahwa kendala-kendala yang dihadapi selama PSBB semestinya disikapi sebagai peluang baru untuk mengeksplorasi macam-macam pendekatan dan tidak perlu sampai menjebak kita pada satu cara/metode dalam mengembangkan praktik kesenian.

Video pada terbitan ini adalah hasil suntingan final dari materi rekaman layar pertemuan daring (via Zoom) dari DKT Proyek Mustahil – Sesi 01. Disunting secara teknis oleh Muhammad Dzulqornain dan disupervisi oleh Manshur Zikri (Manajer Artistik Cemeti) dan Dimaz Maulana (Manajer Produksi Cemeti), beberapa bagian dari rekaman video ini sengaja dipotong untuk meminimalisir ketidaknyamanan penonton dalam menyimak alur diskusi yang kerap terganggu oleh ketidaklancaran jaringan internet.

1 Comment

  1. Pingback: DKT Proyek Mustahil – Sesi 02 | CEMETI

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.