"Kabar Teman Rimpang", Polewali Mandar, RIMPANG NUSANTARA
Leave a Comment

Dukun dari Majene

English | Indonesia

Dukun/sando, atau orang pintar, punya peranan penting bagi masyarakat di sini [di Mandar] hingga saat ini, termasuk untuk mencari orang hilang sebelum/selain menginformasikan ke tim SAR.

Setelah mendapat cerita dari warga Pambusuang, [saya jadi tahu bahwa] bulan puasa kemarin ada nelayan yang hilang lagi di laut. (Memang sering terjadi). Mereka sebut [kejadian itu] kecalangan atau orang yang hilang karena ada ‘makhluk-makhluk laut’ yang tidak suka/murka. Setelah minta bantuan dukun, dapatlah ruh yang datang membawa pesan keberadaannya.

Cerita ini membawa rasa penasaran saya untuk ingin bertemu Papejaga atau ‘dukun laut’ (orang yang mampu mencari orang hilang di laut). Namun sayang, saya tidak bisa menemui dukun ini. Saya malah bertemu dengan dukun-dukun yang lain. Ini salah satunya.

Gambar: Ipeh Nur.

Ini seperti mengikuti kelas @resharrris #sketsawajahtidakmirip. Dengan seluruh kekuatan mata batin, saya mencoba mengingat-ingat dan membuat sketsa wajah dukun yang saya temui malam itu (3 Juli malam)—yang kira-kira, bapaknya, gak seperti sketsa saya. Anggap saja disamarkan, karena gak punya dokumentasi foto. Bapaknya dapat bisikan dari yang katanya “Nabi Khidir”, untuk tidak memotretnya.

Namanya Pak Nurdin, dukun dari Majene. Biasanya orang-orang datang ke rumah beliau untuk minta bantuan mencari anggota keluarga yang ‘hilang’. Di darat, di laut, maupun sungai.

Tulisan tangan/catatan lapangan Ipeh Nur.
Tulisan tangan/catatan lapangan Ipeh Nur.

Konon, pengalamannya satu tahun lalu, jam setengah satu malam, ada ibu-ibu menangis, minta tolong agar mencarikan anaknya yang hilang—yang ternyata disembunyikan setan semacam kunti di belakang rumahnya. Katanya, setan itu merasa kasihan karena si anak itu dimarahi.

Ilmu ini beliau dapatkan kurang lebih 10 tahun lalu setelah mendapat wahyu dari sesosok yang katanya Rasul, yang datang langsung padanya dan memberinya ‘ilmu’.

“Pertama kali dapat wahyu, hati seseorang saya bisa tembus, ‘alam sana’ (menunjuk laut) saya bisa tembus. Dulu… Sekarang minta dibatasin“,

terang Pak Nurdin.

Pak Nurdin punya banyak relasi dengan makhluk-makhluk gaib, dari laut ada, darat juga ada. [Makhluk-makhluk gaib itu] yang memberinya informasi/tanda-tanda. Beliau juga pernah menyembuhkan orang sakit tumor payudara. Katanya, itu sakit kiriman seseorang (santet), tapi, Alhamdulillah, sembuh juga!

Namun, yang selalu ditekankan beliau: itu semua karena kuasa Yang Di Atas.

by

IPEH NUR menetap dan bekerja di Yogyakarta. Dia lulus dari Jurusan Seni Grafis, Institut Seni Indonesia. Kebanyakan karyanya merupakan ilustrasi hitam putih di atas kertas. Ipeh juga berkarya dengan menggunakan teknik dan media lain, macam sablon, etsa, mural, dan patung dari resin. Ipeh mengikuti berbagai pameran kelompok, antara lain 80 nan Ampuh, Bentara Budaya Yogyakarta (2019), Waktu dan Ingatan Tak Pernah Diam, IVAA, Yogyakarta, Pressing Matters, Framer Framed, Amsterdam (2018), Beyond Masculinity, Ark Galerie, Yogyakarta (2017), dan The 1st Jogja Miniprint Biennale, Museum Bank Indonesia Yogyakarta dan Mien Gallery, Yogyakarta (2014). Di tahun 2018, Ipeh mengadakan dua kali pameran tunggal masing-masing berjudul Salimah di REDBASE dan Banda di Kedai Kebun Forum.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.