Rumoh Aceh kedua, yang kini jadi museum, masih buatan Belanda (mereka membakar yang aslinya), adalah Rumoh Cut Nyak Dhien. Rumah yang kokoh diterjang gempa dan tsunami, dan jadi tempat menyelamatkan diri.

Sepanjang pencarian di laman Google maupun di rumah ini, tak ada yang menyebut nama ibunya Cut Nyak Dhien. Namun, saat ngobrol dengan Pak Mukim dekat Masjid Indra Purwa, nama Nyak Lampageu (ibunya Cut Nyak Dhien) yang tinggal tak jauh dari situ disebut. Mungkin nanti di tumpukan PR-PR tulisan dan bahan bacaan tentang beliau akan ada juga.



Saya kira, setelah info tersebut, akan lebih banyak info lain saat berada di Rumah Cut Nyak Dhien. Misalnya, melihat silsilah dan berbagai hal lain tentang beliau, kisah sepak terjangnya bergerilya dari hutan ke hutan, dlsb. Tapi ternyata tidak; tentang CND-nya dikit banget! Tapi, lumayan lah…, ada sumur tua asli dari zaman dulu, foto makam beliau di Sumedang, dan ada foto dia duduk saat ditangkap.


