"Kabar Teman Rimpang", Banda Aceh, RIMPANG NUSANTARA
Leave a Comment

Museum Rumoh Atjeh

English | Indonesia

Foto: Ferial Afiff. (Diakses dari Instagram @alebutoh)

Dalam Meukeuta Alam (kitab adat Aceh) dipaparkan bahwa, pada Rumoh Aceh, bagian rumah dan pekarangannya menjadi milik anak-anak perempuan atau ibunya. Jika seorang suami meninggal dunia, maka Rumoh Aceh menjadi milik istri atau anak-anak perempuan. Istri dinamakan peurumoh atau jiak atau orang yang memiliki rumah. (Keterangan diakses dari Wikipedia Bahasa Indonesia, “Rumah adat Aceh”.)

Foto: Ferial Afiff. (Diakses dari Instagram @alebutoh)

Rumoh Aceh didirikan masa Hindia Belanda, diresmikan Gubernur Sipil dan Militer Aceh Jenderal H.N.A Swart (31 Juli 1915). Bangunan berasal dari paviliun Aceh di arena Pameran Kolonial (de Koloniale Tentoonstelling), Semarang (13 Agustus – 15 November, 1914). Kemudian dibawa kembali ke Aceh, diletakkan di sebelah timur Blang Padang Banda Aceh.  Museum Rumoh Aceh ini berada di bawah tanggungan  sipil dan menjadi milik pemerintah Aceh. Pada tahun 1969, atas ide T.Hamzah Bendahara, Museum Rumoh Aceh dipindahkan dari Blang Padang ke jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah.

Foto: Ferial Afiff. (Diakses dari Instagram @alebutoh)
Foto: Ferial Afiff. (Diakses dari Instagram @alebutoh)
Foto: Ferial Afiff. (Diakses dari Instagram @alebutoh)
Foto: Ferial Afiff. (Diakses dari Instagram @alebutoh)
Foto: Ferial Afiff. (Diakses dari Instagram @alebutoh)

by

FERIAL AFFIF adalah seniman fleksibel yang telah aktif berkarya lebih dari 10 tahun. Saat ini ia berdomisili di Yogyakarta. Pola karyanya tak punya batasan maupun gaya tertentu, secara artistik dia kerap beralih-peran sebagai fasilitator/kurator/penulis/peneliti/produser/dsb. Dia senantiasa penasaran. berhubungan dengan orang lain serta kondisi kehidupan yang menyertainya, terutama tema lingkungan/gender/sejarah. Karyanya sempat hadir di berbagai kota di Indonesia dan negara lain seperti: Singapura,Myanmar, Jepang, Korea Selatan, India, Sri Lanka, Madagaskar, Switzerland, dan sebagainya, Ferial sejak 2012 menjadi anggota Lifepatch, sebuah inisiasi warga dalam seni-sains-teknologi. Sejak 2018 bersama Putri Wartawati, Ridwan Rau Rau, dan Yayasan Lingkar Semanggi (Tangerang) menginisiasi Expedition Camp sebuah forum temu dan berbagi per dua tahunan bagi para praktisi performans se-Asia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.