Catatan “Bermukim” di Kabupaten Aceh Besar, berbatasan dengan Banda Aceh.

Dalam legenda dunia, setidaknya ada lima perempuan yang terkenal sebagai pelaut ulung, yang juga ahli berdiplomasi dan strategi perang. Bagi warga setempat, mereka pahlawan. Lain bagi wilayah seberang, mereka jadi sosok menakutkan dan dicap penjahat, umumnya dinyatakan sebagai bajak laut.

Keumalahayati (1550 – 1615, Kerajaan Aceh), dinyatakan sebagai laksamana pertama di dunia. Tapi ada dua nama yang menguasai lautan sebelumnya: Artemisia I of Caria (470an – 530an SM, Yunani) dan Sayyida al-Hurra (1485 – 1561, Maroko). Serta dua setelahnya: Anne Dieu-Le-Veut (1661 – 1710, Prancis) dan Ching Shih (1775 – 1844, Tiongkok). Mungkin ada lagi yang lain, tapi belum kecantol dalam pencarian saya.





Konon, jejak-jejak fisik/relik/catatan keberadaan Keumala belum ada yang jelas; belum memadai untuk dinyatakan bukan mitos. Semoga suatu hari akan ditemukan material yang “sahih”. Seseorang juga bilang bahwa kisahnya, pertama kali ada di buku dongeng anak yang dibuat seorang Belanda.
Hmm…! Sementara ini, saya masih ke-PR-an berratus halaman yang (pingin/cita-cita) bisa (semoga) dibaca tentangnya.
Pingback: Five Women Sailors | CEMETI