Diskusi tentang “Gagasan Pinggiran dan Masyarakat Adat” bersama Yando Zakaria. (Foto: Instagram @biennalejogja)
Dalam rangka kolaborasi program Rimpang Nusantara (milik Cemeti) dan Residensi Kelana (milik Yayasan Biennale Yogyakarta), maka pada tanggal 22 – 26 April 2019, Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat bekerja sama dengan Biennale Jogja Equator 5 menyelenggarakan pertemuan dan diskusi untuk menambah kekayaan perspektif dalam menerjemahkan tema Biennale Jogja 2019. Pertemuan tersebut diikuti oleh para seniman peserta Program Rimpang Nusantara dan beberapa seniman peserta Biennale Jogja 2019. Pertemuan yang juga dilakukan dalam bentuk lokakarya singkat ini diadakan di kantor Cemeti dan di Omah Kebon, Yogyakarta.
Lokakarya tentang etnografi visual bersama Etnoreflika (Jurnal Sosial dan Budaya). (Foto: Instagram @biennalejogja)Diskusi tentang “Aktivisme dalam Isu-isu Pinggiran” bersama Ela (SKP HAM Palu). (Foto: Instagram @biennalejogja)Diskusi tentang “Penelitian Artistik” bersama Mella Jaarsma dan Ghozali. (Foto: Instagram @biennalejogja)Para partisipan pertemuan perdana Rimpang Nusantara dan Residensi Kelana berfoto bersama di kala bersantai usai kegiatan. (Foto: Instagram @biennalejogja)