"Pengantar Program", Residensi 2018 #2

Residensi 2018 Periode #2

English | Indonesia

Sakinah Alatas (Indonesia) dan Katharina Duve (Jerman)

Program Residensi Seniman Periode #2 2018

Mulai bulan September hingga November 2018, Cemeti mendampingi dua seniman residensi, yaitu Katharina Duve (Hamburg, Jerman) dan Sakinah Alatas (Jakarta, Indonesia). Program Residensi Seniman Cemeti, periode #2 2018 ini diselenggarakan oleh Cemeti bekerja sama dengan Goethe-Institut Indonesia.

Program Residensi Seniman Cemeti adalah platform untuk seniman dengan praktik berbasis pasca-studio, yang mendorong proses penelitian artistik dan pertukaran pengetahuan yang bersifat terbuka. Program ini mendukung seniman dalam mengembangkan perspektif kritis mereka pada praktik mereka sendiri, dan untuk menghubungkan mereka secara langsung dengan komunitas lokal, membangun hubungan yang bermakna, dan melalui karya-karya mereka menunjukkan masalah utama yang dipertaruhkan dalam konteks lokal dan sebagainya. Residensi akan berujung dalam presentasi akhir dalam beragam bentuk yang terkait dengan temuan penelitian dan karya-karya para seniman.


Profil Seniman (dalam urutan abjad)

Katharina Duve (Jerman)

Katharina Duve (Schwerin, Jerman, 1980) adalah seniman transdisiplin yang bekerja dengan beragam medium, antara lain film eksperimental, lecture performance, video musik, kolase, instalasi, sampling dan kostum. Dalam praktiknya, ia mengeksplorasi beberapa tema seperti kesetaraan, kolektivitas, identitas dan tubuh. Karyanya dipamerkan dalam beberapa pameran kelompok, antara lain di Kunsthaus, Hamburg, Jerman (2015); Tate Modern Exchange, London, UK (2017) dan Galerie Melike Bilir, Hamburg (2018). Karya filmnya juga dipresentasikan di beberapa festival film internasional. Selain itu, karya video musik eksperimental buatannya meraih beberapa penghargaan seperti 1st Jury MUVI Award (2014, bekerja sama dengan Timo Schierhorn dan Ted Geier) di Festival Film Pendek Internasional Oberhausen di Jerman. Katharina juga bagian dari sebuah kolektif performance yang berbasis di Hamburg (sejak tahun 2002) dan anggota dari koperasi pembuat film Auge Altona (sejak tahun 2015). Ia pernah mengajar di Jurusan Film di Hamburg University. Katharina tinggal dan bekerja di Hamburg, Jerman.

Sakinah Alatas (Indonesia)

Sakinah Alatas (Bogor, 1994) meraih gelar sarjana di Program Studi Pendidikan Seni Rupa di Universitas Negeri Jakarta. Ia tertarik dengan praktik seni yang melibatkan publik. Karyanya sering mengangkat persoalan pribadi dan identitas sebagai piranti untuk membangun dialog dengan publik. Praktik berkaryanya menggunakan pendekatan practice-led research dan lintas medium. Ia adalah salah satu anggota ICFAM (Indonesia Contemporary Fiber Art Movement), sebuah komunitas nirlaba yang berfokus pada praktik seni serat kontemporer dan didirikan pada tahun 2015. Sejak saat itu, ia bergabung dalam kolektif seniman perempuan ‘Buka Warung’ di Jakarta.

Sakinah aktif terlibat dalam berbagai pameran kelompok dan festival seni performance di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bangkok, dan Kalkuta. Ia juga salah satu seniman residensi di program ‘Three Musketeer #2’ yang diselenggarakan oleh Ace House Collective di Yogyakarta, tahun 2016. Tahun 2018, ia memamerkan karyanya dalam sebuah pameran tunggal ‘Syarifah’s Words’ di Gudang Sarinah Ekosistem, Jakarta. Ia tinggal dan bekerja di Jakarta.

This entry was posted in: "Pengantar Program", Residensi 2018 #2

by

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat (sebelumnya ‘Galeri Cemeti’, kemudian ‘Rumah Seni Cemeti’) adalah platform tertua seni kontemporer di Indonesia, didirikan di Yogyakarta tahun 1988 oleh Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo. Cemeti menawarkan platform bagi seniman dan praktisi kebudayaan untuk mengembangkan, menyajikan, dan mempraktikkan aktivitas mereka lewat kolaborasi bersama kurator, peneliti, aktivis, penulis dan performer, serta komunitas lokal di Yogyakarta.