"Pameran", BODIES OF POWER / POWER FOR BODIES

Pameran “Bodies of Power/Power for Bodies”

English | Indonesia

Lokasi: Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat
Tanggal: 24 Agustus – 19 September 2018
Jam: 10:00 – 17:00

Peluncuran Program, Pameran Kelompok, dan Rangkaian Kegiatan Publik

Bodies of Power/Power for Bodies

Seniman partisipan:

Arahmaiani bersama Tritura dan pemuda Yogyakarta; Anang Saptoto; Elia Nurvista; HONF Collective; Julian Abraham “Togar”; Kerjasama 59; Lifepatch – citizen initiative in art, science and technology; M.N.Qomaruddin & Performer Studio Teater Garasi; Serrum berkolaborasi bersama Kelompok Kurator Kampung.

Pameran Bodies of Power/Power for Bodies, sebuah pameran kelompok dan rangkaian acara publik di Cemeti, merupakan kegiatan pertama dari serangkaian kegiatan yang berlangsung dengan beberapa acara publik dan penelitian. Dalam pameran yang pertama ini, kami mengundang beberapa seniman dan kolektif dari Indonesia, baik yang bekerja secara langsung dengan komunitas melalui aksi warga atau juga melalui pemanfaatan ruang seni untuk mengkritik sistem sosial dan politik yang dominan. Melalui berbagai praktik dan inisiatif warga yang terlibat dalam program publik, kami ingin melihat lebih jauh mengenai peran masyarakat dan agensi politik dalam praktik kultural; bagaimana dapat berbicara untuk kekuatan (bodies of), yang juga dapat secara langsung mendukung tubuh-tubuh individual dan kolektif.

Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini menampilkan berbagai macam bentuk bahasa artistik, metode dan cara bekerja yang beragam. Beberapa seniman akan menampilkan karya terkini mereka dan mengaktivasi kembali kolaborasi dengan komunitas tertentu. Arahmaiani dan Tritura akan menampilkan sebuah pertunjukan dan pawai di hari pembukaan pameran bersama dengan sekelompok anak muda, dimulai dari Lapangan Minggiran (titik temu: lapangan basket, jam 18.00 WIB) dan dilanjutkan dengan berjalan bersama ke Cemeti. Karya ini merupakan kolaborasi yang sudah berlangsung lama dengan berbagai anak muda yang rawan terlibat “klitih”dengan menkombinasikan antara budaya tradisional dan modern untuk memfasilitasi pemaham kritis atas diri mereka sendiri. Anang Saptoto akan menampilkan beberapa spanduk, membuka toko, dan membuat seri lokakarya untuk mendukung keberlangsungan komunitas yang berada dalam ancaman penggusuran. Serrum dan Kelompok Kurator Kampung telah bekerjasama dengan komunitas warga yang berada di Jakarta Utara, di mana mereka mencoba mengembangkan sistem pendidikan dan juga area publik. Pada pameran ini, mereka akan menampilkan film dokumenter yang bercerita tentang keseharian seorang tukang becak.

Seniman lainnya mencoba secara kritis merefleksikan situasi politik saat ini melalui karya-karya yang multisensor, humoris, dan juga interaktif. Dalam video yang berjudul Safeguarding The Curry Burger, Elia Nurvista mengeksplorasi peran negara untuk mengkonstruksi otentisitas sebagai identitas nasional melalui resep dan makanan, juga relasinya atas rasa kepemilikan. Julian Abraham “Togar” mengembangkan sebuah produk alternatif dan instalasi suara yang merefleksikan bentuk institusionalisasi dari agama. M.N.Qomaruddin dan Performer Studio Teater Garasi akan menampilkan penelitian mereka tentang mitos yang berkaitan dengan sejarah di masyarakat dan praktik teater melalui karya video serta pertunjukan publik yang interaktif di Cemeti pada tanggal 15 September 2018. HONF Collective akan membuat instalasi dan lokakarya yang membicarakan tentang spekulasi di masa depan. Kolektif seniman, Kerjasama 59 akan menampilkan sebuah mural di Cemeti dan membuat kumpulan data berupa ilustrasi yang dapat digunakan oleh komunitas-komunitas yang sedang dalam situasi penggusuran atau relokasi. Kumpulan ilustrasi ini dapat diakses secara umum dan digunakan untuk spanduk dan kampanye terkait dengan isu tersebut, di mana nanti akan ada lokakarya terkait dengan penggunaannya. Lifepatch – citizen initiative in art, science and technology akan membuka klinik penyembuhan tradisional di dapur dan di kebun Cemeti, untuk merefleksikan keterkaitan antara kepercayaan dan pengetahuan ilmiah.

Terkait dengan keterlibatan para seniman, akan ada lokakarya, pertunjukan, dan beberapa kegiatan di Cemeti dan juga di tempat lain. Masih dalam kegiatan pameran, terdapat simposium selama dua hari yang dikurasi bersama dengan kolektif yang berasal dari Yogyakarta, yaitu Hyphen, di mana dalam acara ini akan mengundang beberapa komunitas, akademisi, peneliti, seniman, dan kurator, untuk bersama-sama merefleksikan situasi kerja pada berbagai bentuk praktik sosial. Terdapat program pemutaran film yang dikurasi oleh Fiky Daulay akan mencoba memetakan isu terkait lahan, identitas, dan kepercayaan. Dan sebuah ruang sumber daya yang dikembangkan bersama asisten kurator, yaitu Khairunnisa akan menampilkan serangkaian wawancara bersama beberapa komunitas yang akan terlibat dalam simposium, juga menawarkan sumber-sumber yang mendalam terkait dengan praktik seniman dan isu-isu penting yang dibahas dalam karya mereka. 

Program Bodies of Power/Power for Bodies berkembang dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada program kami sebelumnya, yaitu Maintenance Works. Secara khusus, program ini dikembangkan untuk menciptakan basis demi mendukung dan secara terbuka merefleksikan praktik yang dilakukan oleh para seniman dan kelompok yang membahas mengenai keterlibatan warga dalam seni. Para seniman yang terlibat seringkali bekerja dalam ruang di luar galeri dan dekat dengan komunitas di mana mereka bekerja, melalui kesempatan ini kami ingin membangun jaringan dengan komunitas yang terlibat dalam program ini. Di mana nantinya akan berguna untuk melihat kemungkinan apa yang bisa ditawarkan untuk mengubah peran dari sebuah institusi menjadi pusat kegiatan aksi warga. Tahun ini, juga menjadi tahun penting dengan adanya kampanye untuk pemilihan presiden di tahun 2019 dan menandai 20 tahun reformasi, sebuah proses demokrasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim Soeharto. Oleh sebab itu, kami merasa penting mengambil momen ini untuk berpikir bersama mengenai kemungkinan yang dapat diciptakan oleh komunitas dan aksi warga, juga potensi untuk terjadinya praktik transformasi sosial dan politik. 

Pameran kelompok ini adalah bagian dari program Cemeti yang bertajuk Bodies of Power/Power for Bodies


Rangkaian Acara Publik (bagian dari pameran):

Nusantara Flag Project
Performans oleh Tritura, Arahmaiani, dan pemuda Yogyakarta

Pinggir ke Pinggir
Program penayangan film, dikurasi oleh Fiky Daulay

Membuat Karpet dari Kain Perca
Lokakarya yang difasilitasi oleh Ibu-ibu guru SLB Semin Gunung Kidul dan Anang Saptoto

Rasa Dasar
Lokakarya bikin jamu bersama Lifepatch

Sisa-Sisa Percakapan
Performans oleh M.N. Qomaruddin bersama Performers Studio Teater Garasi

Biarkan 1000 Bunga Bermekaran
Lokakarya membuat template karya ilustrasi bersama Kerjasama 59

IS IT WORKING?*
Syaratnya siapa? Ketentuan macam apa? Bagaimana ia bisa berlaku?
Program simposium dua hari, dikurasi oleh Cemeti dan Hyphen

The Nomad
Artist talk bersama Arahmaiani


Silakan unduh versi PDF dari panduan pameran Bodies of Power/Power for Bodies di sini.

Foto Dokumentasi: