Studio Batu: Membayang
Dalam pertunjukan Membayang, kolektif interdisipliner Studio Batu “sarkan Cemeti”, khususnya peran pendiri sekaligus pasangan Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma.
Dalam pertunjukan Membayang, kolektif interdisipliner Studio Batu “sarkan Cemeti”, khususnya peran pendiri sekaligus pasangan Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma.
In their performance project Membayang, the interdisciplinary collective Studio Batu attempts to explore the history of “raising Cemeti”, particularly the role of Cemeti founders and couple Nindityo Adipurnomo and Mella Jaarsma.
Kolektif pemutaran film Sewon Screening akan menyelenggarakan dua program pemutaran film di Cemeti. Mengambil 30 tahun sejarah Cemeti sebagai titik mula, mereka memilih dua set film untuk diputar.
Film screening collective Sewon Screening will organise two film-screening programs at Cemeti. Taking Cemeti’s 30-year history as a starting point, they have selected two sets of films.
Dalam proyek dua harinya, Jaba Jero, kolektif riset musik Laras mempertanyakan persinggungan, tumpangtindih, dan tabrakan antara ruang publik dan ruang privat dalam bentuk suara.
Dalam proyek dua harinya, Jaba Jero, kolektif riset musik Laras mempertanyakan persinggungan, tumpangtindih, dan tabrakan antara ruang publik dan ruang privat dalam bentuk suara.
Proyek tiga hari Jalan Memutar oleh kolektif desain dan percetakan RAR Edition dimulai dari gagasan bahwa pengarsipan merupakan tulang punggung setiap ruang seni karena hal tersebut memiliki kelanjutan yang lebih jauh dari kesementaraan sifat bentuk pameran.
The three-day project Jalan Memutar by design and publishing collective RAR Editions starts from the idea that archiving is the backbone of any art space as it goes beyond the often-temporary nature of exhibitions.