"Pertunjukan", Draft #2: Berbagi, MAINTENANCE WORKS, Ruang Politik Pertama Bernama Rumah

Barasub: Wahana Kuda Binal

English | Indonesia

Lokasi: Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat
Tanggal: 29 – 30 September 2017
Jam: 16:00 – 17:00

Wahana Kuda Binal

Sebuah performans oleh Barasub


Jumat, 29 September 2017

16:00 – 24:00 WIB : Menata rumah, sudio, dan galeri di ruang galeri

Sabtu, 30 September 2017

09.00 WIB : Pembukaan pameran Gigi Nyala
15.00-17.00 WIB : Diskusi bersama Barasub, Gigi Nyala, Genderuwo Press dan Cemeti


Barasub akan menyelenggarakan performance selama 24 jam di Cemeti berjudul Wahana Kuda Binal. Selama sehari semalam, Barasub akan menggunakan ruang galeri Cemeti sebagai ruang kehidupan pribadi, bekerja, dan ruang berpameran. Adanya beberapa aktivitas yang berbeda di satu ruangan, menjadi simulasi atas penggunaan bangunan pertama Cemeti (rumah pribadi Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo) dan banyak ruang seni di Jogja sejak saat itu. Di malam hari, setelah pembukaan Ruang Politik Pertama Bernama Rumah, Barasub akan memesang benda-benda personalnya- TV, kasur, kompor, dan lain-lain—begitu juga benda-benda yang berhubungan dengan pekerjaan seperti meja sablon dan lainnya.

Sepanjang malam di Cemeti, Barasub akan menata pameran dari seniman Gigi Nyala, untuk dibuka di hari berikutnya (Sabtu 30 September) jam 9 pagi. Sore berikutnya, Barasub akan memproduksi sebuah zine untuk mencatat penggunaan multi fungsi dari ruang tersebut yang akan mereka luncurkan pada sebuah acara diskusi informal tentang cara-cara bekerja sekaligus budaya anak muda dengan pembicara undangan Gigi Nyala, Genderuwo Press dan Cemeti.

Acara ini merupakan bagian dari Ruang Politik Pertama Bernama Rumah, sebuah proyek seni yang diinisiasi oleh Dito Yuwono dan mengundang lima kolektif yang berbasis di Yogyakarta untuk berkolaborasi; Barasub, Laras, RAR Editions, Sewon Screening, dan Studio Batu. Proyek ini bagian dari program Cemeti Maintenance Works (Januari 2017-Juni 2018).


Biografi Seniman

Barasub is a collective that aims to stimulate serial-based art practices such as drawing, illustration, comics etc. It was founded by Chrisna Fernand, Reza Kutjh, Rachmad A, Haidar Wening, Enka Nkomr and Ricky Prayudi in 2015. Barasub furthermore established an independent publishing agency called Barasub Press with the aim to publish a book relating to each of their programs.


Foto Dokumentasi:

by

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat (sebelumnya ‘Galeri Cemeti’, kemudian ‘Rumah Seni Cemeti’) adalah platform tertua seni kontemporer di Indonesia, didirikan di Yogyakarta tahun 1988 oleh Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo. Cemeti menawarkan platform bagi seniman dan praktisi kebudayaan untuk mengembangkan, menyajikan, dan mempraktikkan aktivitas mereka lewat kolaborasi bersama kurator, peneliti, aktivis, penulis dan performer, serta komunitas lokal di Yogyakarta.