"Pengantar Program", Residensi 2017 #2

Residensi 2017 Periode #2

English | Indonesia

Finn Brüggemann, Nuriye Tohermes (Das Archipel, Jerman) & Arum Tresnaningtyas Dayuputri (Indonesia)

Program Residensi Seniman Periode #2 2017

Mulai bulan September hingga November 2017, Cemeti mendampingi dua seniman residensi, yaitu Arum Dayu (Bandung, Indonesia) dan Das Archipel (Hamburg, German). Program Residensi Seniman Cemeti, periode #2 2017 ini diselenggarakan oleh Cemeti bekerja sama dengan Goethe-Institut Indonesia.


Biografi Seniman (dalam urutan abjad)

Arum Tresnaningtyas Dayuputri (Indonesia)

Arum Tresnaningtyas Dayuputri adalah seniman. Dia menginisiasi sebuah ruang belajar yang bernama Kami Punya Cerita untuk setiap orang yang memiliki minat dan hasrat di bidang fotografi. Bersama dengan beberapa teman, Arum saat ini mengelola Omnispace di Bandung. Dia gemar menyanyi dan bermain ukulele dan mendirikan sebuah proyek musik bernama Tetangga Pak Gesang bersama dengan Meicy Sitorus.

Das Archipel (Jerman)

Das Archipel (di Yogyakarta: Nuriye Tohermes and Finn Brüggemann) berkarya dalam praktik spasial yang kritis yang bertujuan untuk terlibat dengan orang-orang untuk membayangkan bagaimana kita ingin hidup bersama. Das Archipel berkarya sebagai sebuah kolektif yang berbasis di Hamburg, Jerman, sejak 2013.

This entry was posted in: "Pengantar Program", Residensi 2017 #2

by

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat (sebelumnya ‘Galeri Cemeti’, kemudian ‘Rumah Seni Cemeti’) adalah platform tertua seni kontemporer di Indonesia, didirikan di Yogyakarta tahun 1988 oleh Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo. Cemeti menawarkan platform bagi seniman dan praktisi kebudayaan untuk mengembangkan, menyajikan, dan mempraktikkan aktivitas mereka lewat kolaborasi bersama kurator, peneliti, aktivis, penulis dan performer, serta komunitas lokal di Yogyakarta.