Bincang Seniman Bersama Eko Prawoto
Pak Eko Prawoto berbagi cerita tantang pameran Museum of the Ordinary Things dan mengapa Pak Eko mengumpulkan alat-alat tersebut yang saat ini berada di Cemeti.
Pak Eko Prawoto berbagi cerita tantang pameran Museum of the Ordinary Things dan mengapa Pak Eko mengumpulkan alat-alat tersebut yang saat ini berada di Cemeti.
Pak Eko Prawoto shared the story of the Museum of the Ordinary Things exhibition and why Pak Eko collected these tools which are currently in Cemeti.
Storytelling Village is a cultural gathering session from the village, organized by the Laboratory of History, Studies, Technology and Design. In this edition, the participants study with Pak Mardi, a batik craftsman.
Desa Bercerita adalah sesi silaturahmi budaya dari desa, diorganisir oleh Laboratorium Sejarah, Kajian, Teknologi dan Desain. Pada edisi ini, para peserta belajar bersama Pak Mardi, seorang pengrajin batik.
Agent OH will work at the Sharpening Shop in Cemeti. If there are knives or tools that need care or love, please bring them to Cemeti.
Agent OH akan bekerja di Toko Penajaman di Cemeti. Jika ada pisau atau alat-alat yang perlu perawatan atau cinta, silakan membawanya ke Cemeti.
Selama dua Sabtu pagi, Cemeti ada kelas mengambar untuk anak-anak (umurnya 7-14) oleh seniman Restu Ratnaningtyas. Kelas ini bagian dari pameran Museum of the Ordinary Things di Cemeti, dengan koleksi alat-alat dari desa. Pasti kita gunakan banyak alat-alat lain, seperti cobek, bolpoin atau kunci.
For two Saturday mornings, Cemeti has a drawing class for children (aged 7-14) by artist Restu Ratnaningtyas. This class is part of the Museum of the Ordinary Things exhibition in Cemeti, with a collection of tools from the village. Surely we use a lot of other tools, like a mortar, ballpoint or key.
In August 2017, pak Sukisman, a blacksmith living in the same village as Eko Prawoto, gave a two-part tool making workshop for artists. In the framework of the exhibition Museum of the Ordinary Things.
English | Indonesia Lokasi: Cemeti – Institut untuk Seni dan MasyarakatTanggal: 17 – 18 Agustus 2017Jam: 14:00 – 17:00 Selama dua hari dalam bulan Agustus 2017, Pak Sukisman, seorang pandai besi yang tinggal di desa bersama dengan Eko Prawoto, menyelenggarakan lokakarya untuk seniman. Lokakarya yang pertama ialah mempelajari penggunaan alat-alat besi tradisional. Sementara dalam lokakarya yang kedua, seniman diajak untuk membuat perkakas atau “alat seni” bersama Pak Sukisman.