Tempat: Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat
Tanggal: 30 Mei 2017 – 10 Juni 2017
Jam: 10:00 – 17:00

CEMETI x TUHANTU
pekerjaan sedang berlangsung
Presentasi proyek di ruang masuk galeri Cemeti oleh TUHANTU
Bersama: Aria Pradifta, Wok The Rock, Andhika Wicaksono, Okta Samid, Natasha Gabriella Tontey, Maria I. Uthe, Eleonora A. Yuanita, dan Sarah Rayhana
Acara Pembukaan, Selasa 30 Mei 2017
16.00 Pembukaan
16.45 Pemasangan properti oleh pengunjung
17.30 Buka Puasa
18.30 Obrolan santai di dapur dengan TUHANTU
CEMETI x TUHANTU adalah presentasi oleh kolektif desain TUHANTU, bertempat di ruang masuk Cemeti yang baru. Presentasi kali ini menandai puncak residensi TUHANTU selama tiga bulan di Cemeti. Di awal tahun ini, Cemeti mengundang TUHANTU untuk mendesain ulang identitas visual. Kami mengajak TUHANTU untuk menjadi rekan riset dan diskusi dalam program kolaborasi Maintenance Works sepanjang tahun 2017. Ini bukan berarti bahwa proses desainnya terpisah dengan program Cemeti. Sebaliknya: TUHANTU tidak hanya mengikuti dan mengamati, namun tiap anggotanya mengadakan lokakarya dan diskusi, yang kemudian memberi asupan terhadap eksplorasi kami akan visi dan program baru Cemeti.
Dalam presentasi CEMETI x TUHANTU, TUHANTU menyajikan berbagai macam elemen yang mereka hasilkan selama beberapa bulan terakhir, termasuk identitas visual sementara Maintenance Works yang menampilkan logo “gambar tidak tersedia”, template newsletter ini dan juga beberapa aturan desain default untuk surel, materi cetak dan publikasi digital. Presentasi ini juga menampilkan: anotasi dari beberapa arsip poster publikasi Cemeti, catatan dari lokakarya yang diadakan oleh TUHANTU, sketsa dan ide-ide mereka –elemen-elemen ini ditambahkan pada pemetaan ide Penjumlahan dari (Hampir) Semua Hal oleh Collective Works (Karin Mientjes dan Peter Zuiderwijk) yang ditampilkan di ruang masuk Cemeti, serta menampilkan beberapa referensi yang dibawa oleh para anggota TUHANTU. Sebuah rekaman percakapan antar anggota TUHANTU melalui Skype memberi gambaran bagi pengunjung akan proses pencarian cara kerja kolektif, dalam konteks dimana para individunya super sibuk, penuh dengan kegiatan dan terpencar di beberapa lokasi serta zona waktu yang berbeda.
Pembukaan ini mulai besok, Selasa 30 Mei 2017, jam 16.00 dengan perkenalan oleh TUHANTU. Jam 16.45, presentasi ini akan ditata oleh teknisi perbaikan TUHANTU dengan meminta bantuan pengunjung. Nantinya sebuah mesin fotokopi akan tersedia di Cemeti dan pengunjung dapat menyalin referensi, buku atau apapun yang tersedia di perpustakaan dan arsip Cemeti. Setelah berbuka puasa, pada pukul 18.30 di dapur Cemeti, TUHANTU akan berbincang mengenai proses kerja selama tiga bulan ini, mereka juga akan berbincang mengenai logo lama Cemeti yang mirip dengan logo target bersama dengan Nindityo Adipurnomo –pendiri Cemeti. Akhirnya, ikon “gambar tidak tersedia” yang terpampang di lampu boks Cemeti akan digantikan dengan ikon sedang memuat –yang mencerminkan keadaan Cemeti dan TUHANTU yang sedang berproses, sementara kolaborasi kami terus berjalan menuju fase berikutnya, dengan misi, program, dan identitas visual Cemeti yang baru yang akan diluncurkan pada tahun 2018.
Dokumentasi Cemeti x TUHANTU
Biografi Seniman
TUHANTU adalah kolektif bagi desain komunikasi visual, yang aktivitasnya meliputi proyek seni dan pameran, lokakarya, kelompok studi serta karya desain komersial, dan banyak lagi. Ini berlaku secara keseluruhan, maupun bagi masing-masing anggotanya. TUHANTU menggunakan desain sebagai metode kerja dan alat kerja bagi proyek seni. Saat ini, dengan beberapa anggota yang berdomisili di Yogyakarta, beberapa di Jakarta dan beberapa sedang berada di luar negeri, TUHANTU bereksperimen dengan berbagai cara kerja yang lebih kasual, menggunakan keberadaan fisik dan ruang virtual (tidak terpaku pada satu lokasi tertentu dan pada platform digital), menggunakan Skype dan alat komunikasi lainnya, menanamkan seni kontemporer dan praktik desain dengan cara-cara konvensional seperti menggambar atau mencoret-coret. Anggota TUHANTU saat ini adalah: Wok The Rock, Andhika Wicaksono, Aria Pradifta, Okta Samid, Natasha Gabriella Tontey, Maria I. Uthe, Eleonora A. Yuanita and Sarah Rayhana.