Tanggal : 02 Juli – 01 Agustus 2015
Tempat : Cemeti Institut untuk Seni dan Masyarakat
Humor merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui humor kita dapat terhubung, memprovokasi, mengkritik, tetapi juga berdiplomasi dan menemukan solusi. Ketika sesuatu membuat kita tertawa, hal itu mengganggu pola mental dan harapan-harapan konvensional kita, dan pada gilirannya membangkitkan pemikiran kreatif.
Rumah Seni Cemeti mengundang dua belas seniman yang karyanya menunjukkan aspek-aspek humor. Humor memang bukan tema dari karya-karya mereka, tetapi humor diperlakukan sebagai format atau metode, yang menjadi aspek komunikasi penting bagi penyampaian pesan dari karya-karya mereka. Melalui pemahaman ini, sebagian besar karya para seniman di dalam pameran ini adalah karya lama dan sebagian seniman menciptakan karya baru khusus untuk pameran ini.
Kita bisa menemukan berbagai macam teori tentang humor, seperti teori pembebasan (relief theory), teori superioritas (superiority theory), dsb. Namun, humor di dalam kaitannya dengan bahasa visual memilik tujuan tersendiri. Selama rezim Orde Baru, di dalam komik, kartun, teater tradisi, dan pertunjukan wayang; hanya melalui humor catatan-catatan kritik atau gagasan kritis terhadap rezim dapat diekspresikan dan diedarkan. Isu-isu yang sensitif dapat dikomunikasikan melalui sarkasme dan satir ‘manis getir’. Namun, tentu saja hal itu memerlukan pemahaman yang tajam atas makna dan konteks sosialnya. Humor tidak terlepas dari seni dan mampu memenuhi peran tertentu dalam menjembatani pesan dari sebuah karya kepada publik.